
Pakai 'Robot AI', Google Bisa Kenali Kondisi Kulit Pengguna

Jakarta, CNBC Indonesia - Google baru saja memperkenalkan tools AI untuk mengenali kondisi kulit penggunanya. Alat bantu dermatologi ini kemungkinan akan diluncurkan pada akhir tahun ini.
Tools ini diperkenalkan perusahaan itu dalam Google I/O tahun ini. Google memperkenalkan alat untuk membantu mengenali kondisi kulit, rambut dan kuku dari gambar yang diunggah pengguna, dikutip dari BBC, Kamis (20/5/2021).
Ahli kanker mengatakan kemajuan AI bisa membuat dokter memberikan perawatan yang disesuaikan dengan pasien. Kecerdasan buatan itu mengenali 288 kondisi kulit namun Google memastikan tidak menjadi pengganti diagnosis dan perawatan medis.
Tools itu dikembangkan selama tiga tahun dan dilatih menggunakan 65 ribu gambar kondisi diagnosis. Selain itu juga ada jutaan tanda yang dikhawatirkan orang dan ribuan gambar kulit sehat.
Aplikasi ini juga akan meminta pasien menjawab serangkaian pertanyaan secara online. Tools tersebut berdasarkan alat yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Google untuk mengenali gejala kanker dan tuberkulosis tertentu.
Kepala Ilmu Kanker di Universitas Southampton, Tim Underwood mengatakan tools seperti yang dibuat Google bisa memberikan perawatan yang disesuaikan dengan pasien.
"Penerapan AI, baik pada kanker dan di bidang pengobatan lain, menginformasikan mengenai apa diagnosisnya dan pengobatan apa yang ditawarkan pada seseorang," ujar Tim Underwood.
Menurut Google, setiap tahunnya di mesin pencarian ada 10 miliar pencarian untuk masalah kulit, rambut dan kuku. Raksasa teknologi itu mengatakan AI ini lebih baik dibandingkan mencari informasi sendiri.
Asisten digital dermatologi ini belum mengantongi izin penggunaan di AS oleh Food and Drug Administration atau FDA. Namun model machine learning serupa yang dibanding perusahaan Inggris bernama Optellum telah diizinkan digunakan oleh FDA.
Optellum menghasilkan asisten digital, namun tools ini untuk mendiagnosis penyakit kanker paru-paru.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wah! Google Disebut Punya Proyek "Menciptakan Tuhan"