
Nah Loh! Argentina Minta Facebook Setop 'Sedot' Data WhatsApp

Jakarta, CNBC Indonesia - Argentina mempermasalahkan kebijakan pembagian data WhatsApp pada induk usahanya Facebook. Pemerintah setempat memerintahkan Facebook untuk penangguhan pemberlakuan aturan yang membuat perusahaan dapat mengumpulkan informasi pengguna WhatsApp.
Dalam sebuah publikasi resmi, disebutkan jika penangguhan dilakukan setidaknya hingga enam bulan kemudian. Ini dilakukan dengan tujun mencegah adanya penyalahgunaan posisi dominan dalam media sosial, dikutip dari AFP, Selasa (18/5/2021).
Menurut otoritas setempat dengan pembagian data dapat memberikan akses untuk Facebook dengan yang tidak dapat ditiru perusahaan lain.
Pengguna WhatsApp di Argentina sendiri juga cukup tinggi. Menurut Sekretaris Perdagangan Dalam Negeri sekitar 76 persen ponsel di Argentina menggunakan platform pesan instan itu.
Penangguhan kebijakan juga dirasa perlu dilakukan. Sebab adanya asimetri besar antara pengguna dan WhatsApp, yang diklaim memaksa mayoritas pengguna untuk menerima kebijakan itu.
Dengan begitu WhatsApp dikatakan dapat mengumpulkan informasi detail pribadi secara berlebihan. Lalu nantinya untuk dibagikan dengan platform dalam keluarga besar Facebook.
Hal ini menyatakan keprihatinan adanya potensi eksploitasi pengguna dan mengecualikan pesaingnya. Juga dapat berpengaruh pada kepentingan ekonomi umum.
Untuk memimpin penyelidikan atas Facebook adalah badan nasional yang melindungi data personal dan akses informasi publik setempat.
Sebagai informasi, WhatsApp telah mengumumkan adanya aturan baru tersebut sejak awal tahun ini. Namun akhirnya baru berlaku sejak 15 Mei 2021 kemarin.
Sementara itu bukan hanya Argentina yang mulai khawatir dengan praktik berbagi data pengguna Facebook. Sejumlah negara diketahui melakukan penindakan atas aktivitas tersebut.
Sebut saja ada Amerika Serikat, India, Brazil dan Jerman yang juga mengambil langkah yang sama.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjelasan WhatsApp yang 'Lempar' Datamu ke Facebook