
Mentok? Pertumbuhan Pelanggan Disney+ & Netflix Melambat

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyedia layanan streaming film over the top (OTT) Disney+ melaporkan kenaikan jumlah pelanggan pada kuartal pertama hanya menjadi 103,6 juta pengguna. Angka ini jauh di bawah perkiraan analis yang sebesar 109 juta pelanggan.
Pertumbuhan ini tak jauh berbeda dengan penyedia OTT lainnya, Netflix, yang hanya menambah sebanyak empat juta pelanggan pada periode tersebut.
Dilansir dari CNBC, melambatnya pertumbuhan pelanggan kedua OTT ini disebabkan karena telah terjadi lonjakan pengguna di awal pandemi. Bahkan, pada enam bulan pertama pandemi juga orang yang berlangganan Disney+ dan Netflix jauh lebih besar daripada perkiraan perusahaan.
Karena lonjakan tersebut, saat ini pertumbuhan dinilai telah kembali ke kondisi normal seiring dengan 'mereda'-nya pandemi.
Baik Disney+ dan Netflix memproyeksikan pertumbuhan pelanggan yang lebih tinggi pada paruh kedua tahun ini. Salah satu pendorongnya adalah dimulainya produksi dan rilis film baru, bagi Disney+, adalah dirilisnya film baru seperti Loki dan Luca di akhir tahun.
Namun, jika dibandingkan antara keduanya, Disney+ masih ketinggalan dari sisi pendapatan rata-rata per pelanggan (Average Revenue per User/ARPU).
ARPU Disney+ per pengguna, tidak termasuk Hotstar India, adalah US$ 5,61 per bulan. Sedangkan ARPU Netflix di kuartal pertama tahun ini di Amerika dan Kanada adalah US$ 14,25 per bulan, naik 9% dari tahun lalu.
Bahkan, layanan OTT lainnya milik Disney, Hulu, memiliki ARPU lebih tinggi yakni US$ 12,08 per bulan. Namun pertumbuhannya juga rendah, yakni hanya dua sen per bulan dari tahun lalu.
Saat ini Hulu memiliki 37,8 juta pelanggan, yang meningkat menjadi 41,6 juta jika termasuk yang berlangganan live TV.
Chief Executive Officer Disney Bob Chapek mengatakan hingga saat ini masih belum ada yang dinilai mengkhawatirkan. Dia mencatat pertumbuhan pelanggan secara global saat ini masih melebihi ekspektasi perusahaan.
Bahkan pada Juni ini Disnet+ akan ekspansi ke Malaysia dan Thailand.
Memang Disney+ telah masuk dalam kelompok penyedia streaming besar dunia. Sebelumnya pada 2020, Disney+ mungkin masih dibandingkan dengan HBO Max, Peacock dan lainnya.
Mulai tahun ini Disney akan dibandingkan dengan Netflix. Disney sendiri menargetkan pertumbuhan pelanggan hingga 230 juta-260 juta pelanggan pada 2024, sedangkan Netflix 208 ja pelanggan.
Netflix mampu menaikkan harga secara bertahap selama beberapa tahun tanpa menghentikan pertumbuhan global. Disney mungkin dapat melakukan hal yang sama, tapi perbedaan mencolok dalam ARPU antara kedua perusahaan menggambarkan jalan yang panjang ke depan.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Streaming Film Neflix Lawan Disney+, Siapa Jawaranya?