Norwegia Disarankan 'Buang' Vaksin Covid AstraZeneca dan J&J

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
10 May 2021 21:02
Norway fans wave their national flag and wear face paint in the colors of the flag as they wait for the start of the men's downhill at the Sochi 2014 Winter Olympics, Sunday, Feb. 9, 2014, in Krasnaya Polyana, Russia. (AP Photo/Gero Breloer)
Foto: Norwegia (AP/Gero Breloer)

Jakarta, CNBC Indonesia -Sebuah komite ahli yang dibentuk oleh pemerintah Norwegia untuk mengevaluasi vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Johnson & Johnson (J&J) merekomendasikan agar keduanya harus tak digunakan karena risiko efek samping yang jarang tetapi serius.

Untuk menghindari perlambatan peluncuran vaksin, komite merekomendasikan bahwa dua dosis vaksin Covid-19 harus tersedia untuk orang-orang secara sukarela.

Ketua komite Lars Vorland saat menyerahkan laporan kepada pemerintah Norwegia mengatakan mereka "tidak merekomendasikan penggunaan vaksin vektor adenoviral dalam program imunisasi nasional," ujarnya seperti dikutip dari AFP, Senin (10/5/2021).

"Ini tentu saja karena efek samping yang serius" yang diamati pada sebagian kecil orang yang telah disuntik dengan kedua vaksin ini, Vorland menambahkan.

Menteri Kesehatan Bent Hoie belum menjelaskan sikap pemerintah tentang penggunaan vaksin AstraZeneca dan vaksin Johnson & Johnson.

Dari 134.000 vaksin AstraZeneca yang telah disuntikkan ke warga di Norwegia hingga pertengahan Maret, lima kasus trombosis parah - tiga di antaranya fatal - dilaporkan terjadi pada warga berusia relatif muda dan sebelumnya sehat. Penerima vaksin lain meninggal karena pendarahan otak.

Norwegia menangguhkan vaksin AstraZeneca pada 11 Maret karena ditemukan efek samping yang jarang tetapi berpotensi serius.\

Pada 15 April, otoritas kesehatan Norwegia merekomendasikan untuk menghentikan vaksin dari pembuat obat AstraZeneca, tetapi pemerintah memilih untuk terlebih dahulu membentuk komite ahli untuk memeriksa risiko yang terkait dengan vaksin AstraZeneca dan Johnson & Johnson, keduanya didasarkan pada teknologi adenovirus yang sama.

Badan Obat Eropa dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penggunaan kedua vaksin AstraZeneca, dengan alasan manfaatnya jauh lebih besar daripada risiko terkait.

Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson belum digunakan di negara itu, tetapi kasus trombosis yang jarang terjadi telah dilaporkan di AS.

Denmark yang bertetangga adalah satu-satunya negara di Eropa yang telah secara resmi mencabut penggunaan vaksin AstraZeneca dan Johnson & Johnson, tetapi banyak yang telah membatasi penggunaan AstraZeneca untuk kelompok usia tertentu.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Malaysia Restui Vaksin AstraZeneca 'Made in Thailand'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular