Tak Hanya Pandemi, Kominfo Ingatkan Ancaman Infodemic Covid

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
30 April 2021 13:48
Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G Plate memberikan keterangan pers mengenai edatangan Vaksin COVID-19 Tahap Kesepuluh di Bandara Soekarno-Hatta (Tangkapan Layar Youtube @Kemkominfo TV)
Foto: Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G Plate memberikan keterangan pers mengenai kedatangan Vaksin COVID-19 Tahap Kesepuluh di Bandara Soekarno-Hatta (Tangkapan Layar Youtube @Kemkominfo TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 memang masih melanda dunia sampai saat ini. Namun ternyata masyarakat global juga menghadapi hal lain yakni infodemi.

"Infodemi semakin marak di tengah informasi publik, menyebar cepat di media sosial, media digital," kata Menteri Kominfo, Johnny Plate, dalam keterangan pers Kedatangan Vasin Covid-19 Tahap Ke-10 di Bandara Soekarno Hatta, dalam kanal Youtube Kementerian Kominfo, Jumat (30/4/2021).

Infodemic mengacu kepada penyebaran secara cepat informasi yang tidak akurat seperti penyakit. Hingga pagi ini Kominfo telah mencatat dan melabeli sebanyak 1.556 hoaks terkait Covid-19 dan 177 hoaks terkait vaksin Covid-19.

"Oleh sebab itu pemerintah mengimbau kepada masyarakat agar selalu merujuk kepada sumber informasi dan akurat dan dapat dipercaya baik dari badan dunia WHO, pemerintah Indonesia, kementerian kesehatan, kementerian terkait ataupun para ahli di bidangnya," ujarnya dalam konferensi pers digital di Jakarta, Jumat (30/4/2021).

Selain itu, dia mengatakan masyarakat harus tetap disiplin melakukan protokol kesehatan. Walaupun vaksinasi sudah berjalan jangan sampai membuat lengah.

Sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, pemerintah juga sudah menerbitkan peraturan peniadaan mudik pada Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Larangan mudik dilakukan dari tanggal 6-17 Mei 2021.

Sementara itu juga dilakuakn pengetatan pelaku perjalanan mudik. Yakni selama dua pekan sebelum dan sepekan setelah mudik, pada 22 April-5 Mei dan 18-24 Mei 2021.

"Upaya-upaya ini diharapkan tidak hanya memutus rantai covid, dan mampu mengantisipasi potensi peningkatan penularan kasus antar daerah," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Johnny juga mengumumkan Indonesia telah kedatangan dua jenis vaksin baru. Ada Sinovac berbentuk bahan baku sebesar 6 juta dosis dan 482.400 dosis vaksin jadi dari Sinopharm.

Dengan kedatangan keduanya, melengkapi pasokan vaksin yang sudah ada di Indonesia. Yakni 65,5 juta vaksin berbentuk bahan baku dan 8.448.000 vaksin jadi.

"Kedatangan vaksin bentuk konsistensi pemerintah pasokan vaksin secara bertahap dalam negeri. Di tengah situasi negara dunia berlomba mendapatkan vaksin covid-19," kata Johnny.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RCTI, SCTV Hingga Trans TV, Ini Pemenang Slot TV Digital

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular