OJK-IKNB-Kemenkes Gelar Vaksinasi Covid-19 Khusus Lansia

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
27 April 2021 11:52
Vaksinasi Industri Keuangan Non Bank untuk Lansia Indonesia (Tangkapan Layar Youtube Jasa Keuangan)
Foto: Vaksinasi Industri Keuangan Non Bank untuk Lansia Indonesia (Tangkapan Layar Youtube OJK TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama industri keuangan non-bank melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk lansia, Selasa (27/4/2021). Vaksinasi dipusatkan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jakarta.

Selain itu, sejumlah perusahaan yang bergerak di industri keuangan non-bank seperti Manulife, CAR Life Insurance, Allianz, dan Prudential, juga melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk lansia di kantor masing-masing.

Saat memberikan keterangan pers, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso mengatakan, vaksinasi ini merupakan bentuk kolaborasi riil antara OJK, industri keuangan non-bank, dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Terima kasih pak menkes yang menjadikan sektor keuangan untuk distribusi vaksin. Kami yakin kalau kita lakukan serentak bisa deploy lebih banyak lagi, tunggu kapan gongnya, kita siapin," ujarnya.

Wimboh menyebut banyak masyarakat Indonesia yang sudah berusia 17 tahun dan telah memiliki rekening bank. Mereka dapat menjadi sasaran vaksinasi ke depan.

"Tinggal pak menteri kapan perlu berapa kita lakukan, bahkan bisa serentak supaya cepat semua, melalui sektor jasa keuangan. Nanti program khusus melalui hub, bukan hanya pegawai, tapi juga nasabah," kata Wimboh.

"Nasabah sektor keuangan nanti sehat semua, bisnis jalan semua, sektor keuangan jadi untung semua. Terima kasih," lanjutnya.



Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan terima kasih atas inisiatif OJK dan industri jasa keuangan non-bank. BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin, bilang kalau mulai Juli nanti pemerintah akan mulai menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada semua kelompok masyarakat.

"Allianz punya branches everywhere di Indonesia. Bikin sentra vaksinasi di semua perusahaan bapak ibu, undang agen bapak ibu, biar sekarang untuk akselerasi vaksinasi. Jadi ada tambahan asuransi plus vaksin. Saya berharap di Juli kita akan vaksinasi sekitar 200 juta akan divaksinasi dan akan kita selesaikan dalam enam bulan," ujarnya.

"Saya percaya tidak kita lakukan ini eksklusif, tapi harus inklusif, semua komponen bangsa gunakan semua capital (modal) yang kita punya untuk mengatasi pandemi ini. Kita lebih kencang lagi bulan Juli nanti kita atasi pandemi bersama-sama," lanjutnya.

Secara total, BGS bilang pemerintah menargetkan vaksinasi terhadap 181,5 juta orang. Apabila dikalikan dua, maka diperlukan 363 juta suntikan.

"Bapak presiden minta dalam setahun. Kenyataannya keterbatasan di jumlah vaksin. Yang tersedia Juni, dari 363 juta, baru 110 juta-120 juta, dengan segala dinamika, akan turun 90 juta-100 juta sampai Juni. Artinya, sisanya mengejar 263 juta akan masuk dari Juli sampai Desember, 263 juta bagi 180 hari suntiknya, mungkin melakukan 1,4 juta-1,6 juta sehari, sekarang baru 500 ribu," kata BGS.

"Saya rasa, yang bisa membantu menyelesaikan salah satunya industri keuangan, cabangnya banyak, staf dan customer banyak. Jadi, saya ucapkan terima kasih dan minta tolong mohon dukungan. Kalau sekarang sentranya baru ada empat, masing-masing provinsi 34 kali empat. Mohon terus dukungannya di semester kedua tahun ini," lanjut eks wamen BUMN itu.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular