CDC: Disinfektan di Ruang Terbuka tak Efektif Cegah Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah penelitian yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) atau CDC menyatakan dunia harus memandang lebih penting penularan Covid-19 melalui udara dibanding penularan lewat permukaan sebuah benda. Ini mengingat kebanyakan infeksi terjadi via udara.
Dikutip CNN Health, dengan adanya penemuan ini, CDC mengatakan menyatakan metode disinfektan di ruang terbuka tidaklah begitu efektif.
"CDC menetapkan bahwa risiko penularan permukaan rendah, dan sekunder dari rute utama penularan virus melalui tetesan kontak langsung dan aerosol," demikian kata Vincent Hill, Kepala Cabang Pencegahan Penyakit yang Ditularkan melalui Udara, mengatakan pada briefing telepon yang disponsori CDC.
Namun, Hill mengatakan risiko penularan dari menyentuh permukaan, meski kecil, lebih tinggi di dalam ruangan. Di luar ruangan, matahari dan faktor lainnya dapat menghancurkan virus.
Lebih lanjut, penelitian juga menunjukkan penularan permukaan lebih mungkin terjadi dalam 24 jam pertama setelah seseorang terinfeksi. Dikatakan juga bila satu orang terjangkit Covid-19, komunitasnya memiliki tingkat penularan yang lebih rendah apabila komunitas tersebut membersihkan dan mendisinfeksi permukaan benda yang berada didalam ruangan.
"Jadi menjaga permukaan tetap bersih bukanlah membuang-buang waktu, itu bukan satu-satunya cara namun mungkin cara terpenting untuk mengurangi risiko penularan," kata CDC.
Penelitian ini, lebih lanjut, memperbarui panduan untuk membersihkan dan mendisinfeksi permukaan di lingkungan komunitas sehubungan dengan risiko penularan ini.
"Dalam kebanyakan situasi, membersihkan permukaan menggunakan sabun atau deterjen, dan bukan desinfektan, sudah cukup untuk mengurangi risiko rendah penularan virus melalui permukaan," kata Hill.
"Permukaan disinfektan biasanya tidak diperlukan, kecuali orang yang sakit atau seseorang yang positif Covid-19 telah berada di rumah dalam 24 jam terakhir."
[Gambas:Video CNBC]
Mengenal N439K, Varian Baru Virus Corona yang Dikenal Pintar
(miq/miq)