Spekulasi OVO-DANA Gabung, GoPay Dalam Bahaya?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
21 April 2021 04:10
Dompet digital YouTrip. (foto: ist)
Foto: Dompet digital YouTrip. (foto: ist)

Kini bisa dibilang baik Gojek maupun Grab sudah bisa dikatakan menguasai keempat dompet digital yang mendominasi transaksi. Gojek memegang GoPay dan LinkAja. Sementara kendaraan Grab adalah OVO dan DANA jika mengacu pada spekulasi yang beredar di khalayak umum. 

Ini layaknya fase konsolidasi awal untuk membentuk hegemoni di tengah pesatnya pertumbuhan dan mantapnya ekosistem digital domestik. Salah satu kunci kemenangan dalam persaingan bisnis uang digital ini adalah bagaimana para pemain mengintegrasikannya ke dalam ekosistem yang sudah dibangun. 

Untuk kasus Gojek dengan GoPay bisa digunakan untuk bertransaksi baik di lapaknya sendiri maupun untuk berbelanja online di Tokopedia yang memiliki lebih dari 10 juta merchant dan puluhan juta pengguna aktif setiap bulan dengan gross merchant value (GMV) mencapai lebih dari Rp 200 triliun. 

Belum lagi Gojek juga punya bank lewat aksi akuisisi 23% saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) untuk dijadikan bank digital. Ekosistem digital menjadi semakin mantap ditopang dengan bisnis logistik lewat Gojek sendiri, bisnis keuangan lewat GoPay dan Bank Jago serta bisnis commerce lewat Tokopedia. 

Sementara Grab dengan Grabike dan GrabFood-nya ditopang juga oleh OVO. Kalau memang suatu saat nanti OVO dan DANA benar-benar berduet lewat merger maka akses Grab ke e-commerce bisa melalui Bukalapak karena di platform ini DANA digunakan sebagai alat pembayaran layaknya GoPay di Gojek dan OVO di Tokopedia sebelumnya. 

Lantas terkait dengan investasi duo startup decacorn Asia Tenggara ke LinkAja bagaimana? Eksposur LinkAja ke ekosistem BUMN tentu saja besar karena di dalamnya ada empat bank pelat merah tebesar, Telkom hingga Pertamina. 

Bayangkan jika ekosistem yang terbentuk semakin optimal maka ekosistem BUMN juga tak bisa disepelekan. Bayar tagihan listrik dengan uang digital. Bayar bensin juga dengan uang digital. Bayar jalan tol juga hanya perlu keluarkan smartphone lewat QR code. 

Ending dari persaingan ini belum bisa dilihat dari sekarang karena baru masuk fase panas-panasnya. Namun persaingan jelas mengerucut ke dua pemain besar yang selama ini terus berkompetisi dengan sengit. Gojek vs Grab dan investor di belakangnya yang saling terkait. 

Jalan masih panjang. Peta persaingan bakal lebih dinamis lagi karena tidak hanya kompetisi saja yang menonjol tetapi kolaborasi membangun ekosistem yang juga semakin kental. 

Sebagai penonton mari kita nantikan dan saksikan saja gebrakan selanjutnya dari para startup yang membuat dunia bisnis Tanah Air semakin dinamis, menggairahkan dan seru ini. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular