
Siaga Satu! Ada Peringatan "Longsor" Mata Uang Kripto

Bitocin CS meroket di pekan hingga mencetak rekor tertinggi setelah bursa mata uang kripto, Coinbase, resmi melantai di Wall Street.
Coinbase menjadi platform pertama dari cryptocurrency yang mencatatkan saham di Bursa Nasdaq dengan kode saham COIN pada Rabu lalu. Setelah Coinbase, marketplace kripto terbesar ke-empat, Kraken, juga berencana akan melantai pada tahun depan.
Justin d'Anethan analis dari Equos mengatakan Coinbase yang go public jelas mendukung kenaikan harga mata uang kripto, sebab memperkuat legitimasi dan menawarkan cara baru kepada pelaku pasar untuk berinvestasi di dunia kripto, sebagaimana dilansir Business Insider, Senin (12/4/2021).
Tetapi setelahnya malah mengalami crash akibat kemungkinan diterapkannya regulasi oleh beberapa negara.
Jika dilihat sejak awal 2020 lalu, bitcoin sudah meroket lebih dari 700%. Tidak hanya bitcoin, mata uang kripto lainnya juga terbang lebih tinggi lagi. Tetapi bitcoin yang paling menjadi sorotan, sebab menjadi pemicu kenaikan mata uang kripto lainnya, memiliki kapitalisasi pasar terbesar, serta penerimaannya yang semakin luas, mulai dari investor institusional, hingga perusahaan-perusahaan raksasa mulai berinvestasi di bitcoin.
Seiring dengan menanjaknya popularitas bitcoin diikuti dengan kenaikan harganya, bank sentral di berbagai negara mulai memberikan peringatan. Bahkan peringatan sebenarnya sudah diberikan bertahun-tahun yang lalu, tetapi bitcoin malah semakin populer.
Ketika peringatan tidak mempan, bank sentral mengambil langkah keras. Di pekan ini Bank Sentral Turki sudah mengeluarkan larangan penggunaan seperti Bitcoin CS untuk membeli barang dan jasa. Kebijakan ini mulai berlaku pada 30 April 2021. Alasan pelarangan aset kripto karena Bank Sentral Turki menemukan risiko yang signifikan bagi pihak-pihak yang bertransaksi.
Saat aturan ini diterapkan lembaga keuangan tidak akan bisa memfasilitasi platform yang menawarkan jual-beli aset kripto, kustodi, transfer hingga penerbitan cryptocurrency.
Sementara itu, pejabat eksekutif di World Economic Forum (WEF) memperingatkan akan serangkaian regulasi yang "dramatis" untuk mata uang kripto.
"Kita akan melihat serangkaian upaya yang dramatis untuk meregulasi mata uang kripto" kata Sheila Warren, anggota komite eksekutif yang juga kepala data, blokchain dan aset digital WEF, sebagaimana dikutip Forbes, Kamis (15/4/2021).
"Karena semakin banyak aktivitas di mata uang kripto, maka semakin banyak permintaan bagi regulator untuk terlibat di dalamnnya," tambahnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/roy)
[Gambas:Video CNBC]