Dogecoin Bak Roller Coaster, Fundamentalnya Gimana Sih?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
26 April 2021 14:47
Dogecoin
Foto: Dogecoin

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mata uang kripto yang sedang naik daun, dogecoin, naik tajam sebelum berbalik merosot ibarat roller coaster. Kenaikan mata uang kripto berlogo anjing Shiba Inu tak tanggung-tanggung nyaris 10.000% di tahun ini.

Melansir data Coin Market Cap, dogecoin di akhir tahun 2020 berada di US$ 0,0041612/koin, sementara pada 20 April lalu berada di US$ 0,412305/koin, artinya dalam harganya meroket lebih dari 9800%. Harga dogecoin pada 20 April tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang masa.

Namun, 3 hari berselang, harga dogecoin justru ambrol hingga 50% lebih ke US$ 0,203002/koin.

idrFoto: CoinMarketCap

Melihat pergerakan yang ekstrim tersebut, tentunya banyak yang bertanya-tanya bagaimana sebenarnya fundamental dogecoin?

Pertanyaan tersebut sulit dijawab, sebab analisis fundamental digunakan untuk melihat nilai intrinsik suatu aset. Aset-aset investasi tradisional seperti saham hingga mata uang bisa dilihat nilai intrinsiknya, misalnya melalui laporan keuangan emiten untuk saham, atau kondisi perekonomian suatu negara untuk mata uang. Sementara mata uang kripto, tidak memiliki hal tersebut.

Bahkan hingga saat ini masih ada perdebatan apakah mata uang kripto layak disebut sebagai aset investasi atau tidak, dan apakah memiliki nilai fundamental atau tidak.

Dogecoin juga berbeda dengan bitcoin dari segi supply. Jumlah bitcoin ditetapkan terbatas sebanyak 21 juta tidak bisa ditambah lagi, dan jumlah yang bereda di pasaran saat ini lebih dari 18,6 juta koin. Sementara dogecoin, jumlahnya tidak terbatas dan saat ini yang beredar di pasar nyaris 130 miliar koin.

Meski jumlahnya tidak terbatas, tidak menghalangi harga dogecoin terus menanjak. Bahkan setelah ambrol 50% dari rekor tertinggi sepanjang masa, dogecoin saat ini sudah menjadi mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ke-tujuh US$ 33,8 miliar.

Padahal dogecoin sebenarnya dibuat sebagai lelucon pada tahun 2013 lalu, yang diunggapkan sendiri oleh salah satu pendirinya, Jackson Palmer angkat kaki dari perusahaan tahun 2015. Dia mengatakan tujuannya hanya untuk lelucon dan tidak mau menghasilkan uang dari produk ciptaannya itu. Palmer juga menyatakan melihat bahaya dari keniakan harga dogecoin.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Ini Pemicu Meroketnya Harga Dogecoin 

Fundamental dogecoin maupun mata uang krito lainnya sulit untuk dinilai, bahkan masih menjadi perbebatan. Yang bisa diketahui adalah apa yang menyebabkan harga dogecoin meroket gila-gilaan hingga nyaris 10.000%. Elon Musk adalah "dalang" dibalik kenaikan dogecoin, dan bisa dikatakan mata uang kripto lainnya.

Bitcoin menjadi mata uang kripto pertama yang harganya dibuat meroket oleh Elon Musk. Hal tersebut terjadi setelah perusahaan mobil listrik miliknya Tesla, berinvestasi besar di bitcoin. Selain itu, Tesla juga menerima pembayaraan dengan menggunakan bitcoin.

Elon Musk menggunakan cara berbeda membuat harga dogecoin meroket. Pada 4 Februari lalu, Musk menulis dogecoin di akun Twiter pribadinya. Sontak harga dogecoin melesat hingga 50%.

Sejak saat itu, dogecoin terus dipom-pom oleh satu orang terkaya di dunia ini harganya pun meroket gila-gilaan, yang akhirnya mendapat tanggapan sinis dari banyak pihak.

"Kebangkitan dogecoin adalah contoh klasik dari teori bodoh yang lebih besar yang sedang dimainkan," ujar David Kimberley, analis Freetrade, aplikasi investasi di Inggris, seperti dikutip dari CNBC International, Jumat (23/4/2021).

"Orang-orang membeli cryptocurrency, bukan karena mereka pikir itu memiliki nilai yang berarti, tetapi karena mereka berharap orang lain akan membelinya kemudian harga naik dan setelahnya mereka dapat menjual dan menghasilkan uang dengan cepat," katanya.

Kimberli juga mengatakan ketika semua orang melakukan hal tersebut, maka akan menjadi bubble yang pada akhirnya akan meledak, harganya akan merosot.

Selain itu, menurutnya ada sekelompok kecil pemain yang memiliki koin dengan jumlah yang besar. Sehingga mereka bisa membuat pasar ambruk ketika melepas kepemilikannya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular