Duh! Kanada Laporkan Pembekuan Darah Efek Vaksin AstraZeneca

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
18 April 2021 13:30
Britain's Prime Minister Boris Johnson receives the first dose of the AstraZeneca vaccine administered by nurse and Clinical Pod Lead, Lily Harrington at St. Thomas' Hospital in London, Friday, March 19, 2021. Johnson is one of several politicians across Europe, including French Prime Minister Jean Castex, getting a shot of the AstraZeneca vaccine on Friday. (AP Photo/Frank Augstein, Pool)
Foto: Vaksin Covid-19 AstraZeneca (AP/Frank Augstein)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Kesehatan Kanada, Sabtu (17/4/2021) waktu setempat, mencatat kasus kedua pembekuan darah yang langka tetapi serius terkait dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Akan tetapi, otoritas masih merekomendasikan untuk dilakukan vaksinasi dengan vaksin tersebut.

Melansir AFP, Minggu (18/4/2021), pasien yang tinggal di provinsi barat Alberta, menerima vaksin AstraZeneca yang dipasok oleh Serum Institute of India.

"Telah menerima perawatan dan sedang dalam pemulihan," tulis otoritas kesehatan Kanada melalui akun Twitter resminya.

Kanada melaporkan kasus pertama pembekuan darah yang terkait dengan rendahnya trombosit pada hari Selasa pada seorang wanita di Quebec yang menerima suntikan yang sama.

Pembentukan gumpalan darah yang terkait dengan vaksin AstraZeneca yang disebut sangat langka. Kanada masih percaya bahwa manfaat vaksin lebih besar daripada potensi risikonya.

"Kami terus memantau penggunaan semua vaksin Covid-19 dengan cermat dan memeriksa serta menilai setiap masalah keamanan baru," demikian yang disampaikan otoritas.

Pada akhir Maret, Komite Penasihat Nasional Kanada untuk Imunisasi (NACI) merekomendasikan penangguhan penggunaan vaksin AstraZeneca pada orang di bawah usia 55 tahun, dan sementara itu mengevaluasi risikonya.

Namun, Otoritas Kesehatan Kanada menyatakan, berdasarkan analisisnya, pembatasan penggunaan vaksin untuk populasi tertentu tidak diperlukan untuk saat ini.

Setelah awal yang lambat, kampanye vaksin Kanada mendapatkan momentum. Hingga saat ini sebanyak 23,3% populasi Kanada telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, sebagaimana yang diinformasikan oleh situs web Covid-19 Tracker Canada.

Negara ini menghadapi gelombang virus corona ketiga, yang baru-baru ini memaksa wilayah tersebut untuk memperketat pembatasan.

Ontario, yang memiliki jumlah kasus tertinggi, mengumumkan pada hari Jumat akan memperkuat dan memperpanjang tindakan pembatasan wilayah hingga 19 Mei. Ontario juga menutup perbatasannya dengan provinsi Quebec dan Manitoba mulai Senin (19/4/2021).

Kanada telah mencatat lebih dari 1,1 juta kasus Covid-19 sejak dimulainya pandemi dan lebih dari 23.500 kematian.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Klaim-klaim Vaksin Corona AstraZeneca Setara Pfizer & Moderna

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular