Ini Dia 5 Mata Uang Crypto yang Gerogoti Emas Hingga Saham

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 April 2021 05:40
bitcoin
Foto: Bitcoin (REUTERS/Benoit Tessier)

Di urutan ke-4 ada ripple yang memiliki 2,8% dari total kapitalisasi pasar mata uang kripto. Sepanjang tahun ini, ripple atau XRP membukukan penguatan lebih dari 500%. Sementara jika dilihat sejak akhir 2019, kenaikan XRP sebesar 600%

Berbeda dengan mata uang kripto pada umumnya, ripple atau XRP merupakan mata uang kripto yang tidak desentralisasi secara kepemilikan, sebab dikendalikan oleh Ripple Labs. Artinya, Ripple Labs memiliki kekuatan untuk mengendalikan nilai XRP, mirip dengan bank sentral yang bisa mempengaruhi nilai tukar dengan mengendalikan pasokannya.

Untuk diketahui ripple diciptakan oleh perusahaan Ripple Labs, merupakan sebuah protokol open source yang dirancang untuk menciptakan proses pembayaran, transfer dan pertukaran mata uang yang lebih cepat, transparan dan murah.

Ripple memiliki mata uang kripto yang disebut XRP, tetapi bagi khalayak umum ripple dan XRP ini adalah sama.

Ripple baru meroket di awal tahun ini merespon pernyataan hakim dalam kasus hukumnya dengan Security and Exchange Commission (SEC). SEC dalam hal ini menuntut perusahaan Ripple Lab karena menjual XRP tanpa didaftarkan sebagai sekuritas atau perusahaan meminta pengecualian.

SEC pada dasarnya melihat XRP sebagai sekuritas, sehingga harus didaftarkan terlebih dahulu sebelum dijual. Namun, hakim dalam kasus ini melihat XRP sebagai mata uang yang berbeda dengan bitcoin atau ethereum atau mata uang kripto lainnya.

"Menurut pemahaman saya, XRP tidak hanya hanya memiliki nilai seperti mata uang, tetapi juga kegunaan, dan kegunaan itu berbeda dengan bitcoin ataupun ethereum," kata hakim Sarah Netburn, sebagaimana dikutip CoinDesk, Senin (22/3/2021).

Melengkapi 5 besar mata uang kripto paling populer, ada tether, dengan kapitalisasi pasar sebesar US$ 44,5 miliar atau sekitar 2,1% dari total market cap mata uang kripto.
Tether juga berbeda dengan mata uang kripto lainnya, karena tergolong stablecoin. Artinya volatilitas tether tidak besar. Sepanjang tahun ini saja tether hanya menguat 0,32%, sementara jika dilihat sejak akhir 2019, tether malah melemah 0,3%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bitcoin Meledak, Emas Tersingkir?



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular