Usai Facebook, 500 Juta Data Pengguna LinkedIn Disebut Bocor?

roy, CNBC Indonesia
07 April 2021 12:20
Tips Agar Profll LinkedIn Dilirik Perusahaan Impian
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan lalu pengguna internet dihebohkan dengan kebocoran data Facebook. Kali ini dikabarkan 500 juta data pengguna LinkedIn dijual di forum populer hacker.

Ini merupakan laporan dari CyberNews, seperti dikutip Rabu (7/4/2021). Laporan tersebut menyebut sebanyak 2 juta data tersebut diberikan oleh penulis postingan sebagai sampel bukti konsep bagi calon pembeli di forum hacker.

Keempat file yang bocor tersebut berisi informasi tentang pengguna LinkedIn yang datanya diduga diambil oleh aktor jahat. Data yang bocor termasuk ID LinkedIn, nama lengkap, alamat email, nomor telepon, gender, tautan ke profil LinkedIn, dan tautan profil media sosial lainnya.

CyberNews mengatakan pihaknya tidak menemukan data sensitif seperti detil kartu kredit atau dokumen hukum dari sampe data yang diposting ileh pelaku.

linkedinFoto: Hacker jual data pengguna LinkedIn di forum hacker populer (doc CyberNews)

Pengguna forum hacker dapat melihat sampe yang bocor ini senilai US$2. Aktor jahat itu tampaknya melelang basis data 500 juta pengguna LinkedIn itu setidaknya bernilai empat digit, kemungkinan pembayarannya dalam Bitcoin.

Penulis postingan tersebut mengklaim datanya diambil dari LinkedIn. Tim investigasi CyberNews juga telah mengkonfirmasi hal ini dengan melihat sampel yang diberikan di forum hacker.

Namun tidak jelas apakah aktor jahat menjual profil LinkedIn terbaru atau apakah data data diambil atua dikumpulkan dari pelanggaran sebelumnya yang dialami oleh LinkedIn atau perusahaan lain.

Cybernews berusaha mengkonfirmasi soal keaslian data yang bocor kepada pihak LinkedIn, namun hingga laporan ini turun LinkedIn belum memberikan balasan.


Berlanjut ke halaman berikutnya "Cara Lindungi Diri dari Aksi Hacker" >>>>

Bila benar data ini bocor, maka pengguna LinkedIn akan terancam serangan phising (mengirim email berbahaya untuk mencuri data korban). lainnya menjadi korban spam di email atau nomor telepon hingga mencoba mengambil alih akun LinkedIn dan email.

Untuk memastikan data kamu bocor atau tidak CyberNews merekomendasikan pengguna LinkedIn mengeceknya pada tool Personal Data Leak Checker yang ada di situs perusahaan. Caranya dengan memasukkan alamat email dan kemudian klik 'check now'.

Selain itu, Cybernews juga menyarankan untuk mencurigai permintaan pertemanan dari orang tak dikenal. Ubah kata sandi di LinkedIn dan akun email. Pertimbangkan penggunaan password manager untuk menciptakan password yang kuat dan menyimpannya dengan aman. Jangan lupa aktifkan otentifikasi dua faktor pada semua akun online.

Kamu juga disarankan untuk berhati-hati dengan email dan pesan teks phishing .Jangan meng-klik sesuatu yang mencurigakan atau menanggapi siapa pun yang tidak dikenal.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular