
Bitcoin Dua Pekan Buntung 6%, Sebulan Masih Untung 30%

Melemahnya harga Bitcoin beberapa hari lalu membuat semakin banyak yang memprediksi kemungkinan terjadi crash seperti sebelumnya.
Bahkan, ada yang memprediksi harga Bitcoin bisa ambrol hingga 90% kemudian mengalami masa stagnan dalam waktu yang lama, hingga disebut mengalami "crypto winter".
Bobby Lee, founder bursa kripto BTCC, yang memberikan ramalan tersebut. Tetapi kabar baiknya sebelum mengalami "cypto winter" harga Bitcoin diprediksi akan melesat 500% terlebih dahulu.
"2021 adalah pasar yang benar-benar bullish (tren naik). Siklus pasar bullish datang antara tiga hingga empat tahun sekali, dan 2021 adalah tahun yang special," kata Lee sebagaimana dilansir Independent, Rabu (24/3/2021) lalu.
Lee memprediksi harga emas akan melesat ke US$ 100.000/BTC di musim panas (sekitar Juni sampai September) dan mencapai US$ 300.000/BTC di akhir tahun, sebelum akhirnya crash 90%.
"Siklus bullish datang dan pergi, setelah mencapai puncak maka akan terjadi penurunan secara perlahan dan saat itulah bubble pecah. Itu (penurunan) bisa berlangsung selama 2 hingga 3 tahun,"
"Setelah mencapai puncak, entah itu di US$ 200.000/BTC, US$ 100.000/BTC, atau bahkan US$ 300.000/BTC, para investor harus sadar Bitcoin bisa crash hingga 80-90% dari puncak tertingginya," tutup Lee.
Crash Bitcoin juga bisa membuat pasar saham anjlok tajam. Hal tersebut diungkapkan oleh investor veteran, Mark Mobious, dalam acara CNBC Pro Talk Rabu (18/3/2021).
Menurut Mobius, kenaikan mata uang kripto menjadi salah satu alasan pasar saham menguat, sebab banyak pemain Bitcoin, bahkan yang menjadi miliuner semakin berani mengambil risiko di aset lainnya.
"Ini merupakan salah satu alasan kenapa kinerja pasar saham menjadi bagus, orang-orang yang membeli Bitcoin, katakanlah di harga US$ 1 atau US$ 10, saat ini menjadi kaya," kata Mobius sebagaimana dilansir CNBC International.
"Orang-orang itu bersedia 'membuang' uangnya di pasar saham bahkan berjudi. Saya berharap dan berdoa harga Bitcoin tidak akan crash, sebab jika itu terjadi saya pikir akan ada kemerosotan di pasar saham," tambahnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]