
Ancaman 'Chipageddon' Lukai Samsung, Honda & Volkswagen

Jakarta, CNBCÂ Indonesia - Kekurangan chip global terus menghantam bisnis global. Masalah ini pun disuarakan oleh Samsung, Honda, dan Volkswagen yang mengingatkan gangguan berkelanjutan ini.
Samsung misalnya mengatakan masalah pada rantai pasokannya. Ini diumumkan langsung oleh Co-CEO Samsung, Koh Dong-Jin.
Raksasa teknologi Korea Selatan itu mengaku sedang berjuang mengatasi kesulitan akan langkahnya semikonduktor. Masalah nampaknya terus berlanjut hingga kuartal dua tahun ini, dikutip CNN, Jumat (19/3/2021).
Langkahnya chip ini juga memukul industri otomotif dan makin lama makin buruk keadaannya. Dua perusahaan, Honda dan Volkswagen juga mengumumkan masalah tersebut.
Keduanya mengaku jika masalah chip ini menghambat operasional masing-masing perusahan, khususnya untuk di Amerika Serikat.
Mulai minggu depan, Honda bahkan harus menghentikan sementara produksi. Ini terjadi di pabrikan mereka di wilayah Amerika Utara disebabkan karena kekurangan pasokan semikonduktor.
Honda bahkan bercerita bukan hanya langkahnya chip, namun perusahaan harus menghadapi sejumlah masalah lainnya. Yakni masalah rantai pasokan karena Covid-19 hingga musim dingin yang parah selama beberapa waktu terakhir.
Dampaknya pabrik di wilayah Ohio hingga Ontario kemungkinan akan mengalami masalah. Parahnya ada potensi meluas sampai ke Kanada.
"Dalam beberapa hal, seluruh pabrik mobil kami di AS dan Kanada akan terkena dampak," kata perwakilan Honda.
Masalah chip juga dikeluhkan CEO Volkswagen, Herbert Diess. Menurutnya kemungkinan sejumlah model berpotensi dibatasi.
Volkswagen diperkirakan kehilangan sampai 100 ribu mobil tahun ini karena langkahnya chip tersebut. Herbert juga cukup yakin sulit untuk kembali pulih di paruh kedua nanti.
"Kami melihat banyak masalah datang, karena kondisi iklim yang sulit di Amerika, dimana kami punya 2-3 pabrik semikonduktor di luar jaringan lebih dari seminggu atau lebih," kata dia.
Perusahaannya juga mendapat masalah lain karena terkena dampak gempa di Jepang. "Ini benar-benar kombinasi faktor yang membatasi pasokan semikonduktor. Kami berharap dapat mengatasi situasi ini," kata dia.
Bagi sejumlah pihak kekurangan pasokan chip bisa mengarah ke chipageddon atau kiamat chip. Kondisi ini terjadi karena dampak pandemi Covid-19. Ketika itu terjadi lockdown di China yang membuat banyak industri tutup termasuk pabrik semikonduktor.
Pada saat yang bersamaan permintaan produk elektronik meningkat karena beraktivitas di rumah meningkatkan ketergantungan pada perangkat elektronik.
Hal ini membuat stok chip di banyak gudang produsen habis. Sementara ada juga perusahaan yang menimbul chip untuk produknya sendiri. Hal ini membuat pasokan chip mengetat di tengah permintaan yang tinggi.
Lalu ada masalah dalam produksi chip kembali. Kebijakan Donald Trump yang larang jual teknologi AS ke perusahaan China melukai SMIC salah satu produsen chip terbesar di dunia. Perusahaan sulit produksi chip karena semikonduktor menggunakan teknologi AS.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Samsung Beri Warning, "Chipageddon" Ancam Industri Teknologi