
Mutasi Corona B117 Inggris tak Terdeteksi Swab Test PCR?

Jakarta, CNBC Indonesia - Mutasi virus corona B117 dari Inggris diketahui telah hadir di Indonesia. Ternyata, varian tersebut memiliki sejumlah karakteristik yang lebih mengkhawatirkan dibandingkan virus corona yang beredar sebelumnya.
Salah satu karakter mutasi virus corona B117 adalah dapat menginfeksi sel manusia lebih tinggi dengan perkiraan 40%-70%. Dengan fakta ini, Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio menyebutkan, ada kekhawatiran varian itu dikhawatirkan juga lebih cepat menular atau menularkan ke lebih banyak orang.
Selain itu, karena ada perubahan gen, dikhawatirkan ada penurunan sensitivitas pada pengujian tes usap PCR. Amin mengatakan, ditakutkan tes usap PCR tidak akan mendeteksi keberadaan mutasi virus corona B117.
"Tapi itu masih belum dianggap perlu untuk mengubah PCR-nya. Dikhawatirkan ada penurunan, tapi penurunan belum signifikan belum dianggap perlu merubah PCR-nya," ujar Amin dalam sebuah diskusi daring, Jumat (12/3/2021).
Ia mengatakan, sejumlah pengamatan menyatakan ada kaitan penambahan kasus dan peningkatan kematian dengan mutasi virus corona B117. Namun, ada juga penelitian lain karena jumlahnya masih sedikit.
Dia menjelaskan jika virus akan mengalami mutasi acak di manapun. Amin menambahkan, dari sekian banyak mutasi itu hanya 4% saja yang berbahaya.
"Artinya menyebabkan perubahan signifikan. Sebagian besar mutasi yang terjadi bahkan menyebabkan kematian virus itu sendiri atau tambah lemah," kata dia.
Namun, bagian 4% yang menyelamatkan diri itu akan tetap hidup. Di sana terjadi proses seleksi. Namun, ini membuat virus yang selamat menjadi lebih kuat.
"Karena yang lemah tereliminasi, dia bertambah banyak lagi. Lama-lama bertambah kuat. Ada juga dalam proses seleksi tidak terjadi seleksi bisa tereleminisasi. Itu siklus seperti itu," ujar Amin.
Untuk pencegahan, menurut Amin, baik dari varian apapun harus diperlakukan sama. Diharapkan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mutasi Corona di Hewan Bahayakan Pengembangan Vaksin Covid?
