Mengenal N439K, Varian Baru Virus Corona yang Dikenal Pintar

Tech - Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
12 March 2021 09:20
Infografis/Varian 'Raja' Virus Corona B1351 Patut Diwaspadai/Aristya Rahadian Foto:Ilustrasi Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Menyusul temuan B117 beberapa waktu lalu, ternyata Indonesia juga telah kehadiran varian virus lainnya yakni N439K. Nyatanya varian baru ini dikenal pintar karena bisa menghindari antibodi namun tetap bisa menginfeksi manusia.

Sebuah tim peneliti menyebutkan mutasi ini memiliki kemiripan dengan virus tipe liar dalam virulence dan kemampuan untuk menyebarkan namun bisa mengikat reseptor enzim 2 (ACE2) pengubah angiotensin lebih kuat.

N439K juga ditemukan resistensi terhadap serum antibodi pada tubuh sejumlah manusia. Selain itu juga hal yang sam,a terjadi pada banyak antibodi monoclonal, termasuk salah satunya bagian dari pengobatan yang diizinkan adalah otoritas pengawas obat di AS.

Penulis senior penelitian, dan Direktur Senior Biologi Struktural Vir Biotechnology, Gyorgy Snell mengatakan ini berarti virus punya banyak cara untuk mengubah immunoidominat sekaligus mempertahankan kemampuan untuk menginfeksi dan menyebabkan penyakit.

"Temuan signifikan dari penelitian ini adalah tingkat variabilitas menemukan immunoidominat yang ditemukan pada receptors binding motif (RBM) dalam lonjakan protein," kata dia, dikutip Eureka Alert, Jumat (12/3/2021).

Varian N439K ditemukan pertama kali di Skotlandia pada Maret 2020. Sementara garis keturunan dua mutasi, B1258 diketahui juga telah hadir.

B1258 dilaporkan muncul di sejumlah negara Eropa. Per Januari 2021 lalu, sudah ada lebih dari 30 negara melaporkan kehadiran varian tersebut.

Sementara itu N439K dilaporkan telah hadir juga di Indonesia. Walau dilaporkan baru di bulan Maret 2021, namun isolatnya sudah ada sejak tahun lalu.

Totalnya terdapat 48 kasus yang ditemukan dari 547 sampe yang disequens dan dikirimkan ke bank data Global Initiatives on Sharing All Influenza Data (GISAID).

"Jadi dari 547 sequens yang sudah dilaporkan ke GISAID, itu ada 48 yang membawa mutasi tadi N439K di Indonesia," kata Direktur LBM Eijkman, Amin Soebandrio.

Amin tidak menjelaskan dimana temuan kasus N439K. Sedangkan sejumlah lembaga yang melakukan sequens tersebar seperti Bogor, Jakarta hingga Surabaya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Ada Alat Baru Tes Covid-19, Dijamin Nggak Bikin Nyeri Hidung!


(dru)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading