Cara Rebut Kembali WhatsApp yang Terlanjur Dibajak Hacker

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
11 March 2021 16:50
Infografis: Kasus Phising Email yang Serang Indonesia Makin Merajalela
Foto: Infografis/Kasus Phising Email yang Serang Indonesia Makin Merajalela/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Jika kamu jadi korban pengambilalihan akun WhatsApp dengan One Time Password atau OTP, ada cara untuk bisa merebutnya kembali. Yakni dengan memasukkan ulang nomor ponsel yang didaftarkan untuk akun WhatsApp.

Pengamat Keamanan Siber, Alfons Tanujaya mengatakan pihak yang mampu mengambilalih dan mengendalikan akun adalah pemilik kartu SIM. Jadi pemilik akun masih bisa mengambil alih lagi.

"Jadi kalau pun punya kita berhasil diambil alih orang kita bisa menginstall ulang WhatsApp, memasukkan nomornya bisa kita tarik balik. Karena Smsnya masuk ke nomor kita," kata Alfons kepada CNBC Indonesia, Rabu (10/3/2021).

Namun sebelum bencana terjadi, sebenarnya ada satu hal yang bisa dilakukan oleh para pengguna WhatsApp. Alfons menganjurkan pengguna mengaktifkan two step verification.

Dengan enam angka pin pada fitur itu dapat diaktifkan melalui menu Settings masuk ke Security dan ke fitur two-step verification.

Pelaku tidak bisa masuk akun yang dibajaknya karena harus mengetahui enam angka pin itu, meskipun mereka mengantongi kode OTP korbannya.

Namun pengaman ini dilakukan bersifat pencegahan. Alfons menyatakan harus diaktifkan sebelum akun berhasil dibajak.

"Celakanya kalau two step verification tidak diaktifkan dan akun berhasil diambil alih, terbalik pembajak yang akan mengaktifkan two step verification. Jadi waktu kita tarik baik kita kekunci," kata Alfons.

Selain itu, Alfons menekankan jangan pernah memberikan kode yang diterima lewat SMS. Ini dilakukan dengan alasan apapun, misalnya mengaku dari bank atau polisi.

Dia mengaku memang dengan kejahatan ini merubah orang menjadikan mereka enggan untuk saling menolong orang lain.

"Emang jahat ini yang melakukan penipuan, sehingga membuat orang jadi enggak mau nolongin orang," ujarnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Mau WhatsApp Dibajak & Dicuri? Jangan Lakukan Hal Ini!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular