Bareskrim Ungkap Aksi Jahat Hacker Bajak WhatsApp, Simak!

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
11 March 2021 16:15
Infografis/fitur-fitur whatsapp yang akan segera hadir/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/fitur-fitur whatsapp yang akan segera hadir

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembajakan akun WhatsApp masih kerap terjadi. Aksi ini dimulai dengan mengirimkan pesan pada calon korbannya dengan mengaku sebagai orang yang dikenal atau sedang dalam kesulitan.

"Dalam OTP (One Time Password) Scam pada WhatsApp, peretas mengirimi Anda pesan yang mengaku sebagai teman/orang dalam kesulitan," kata Paur Subbagops Dittipidsiber Bareskrim Polri, Iptu Jhehan Septiano, kepada CNBC Indonesia, Rabu (10/3/2021).

Para pelaku menarik perhatian korbannya dengan menjelaskan adanya sejumlah keadaan darurat yang dialaminya.

Lalu setelah adanya jaminan orang tersebut dalam kesulitan, pelaku akan meminta OTP. Mereka menggambarkan pesan itu sebagai penerus yang tidak sengaja dan terus memikat korbannya agar mau meneruskan OTP.

"Para scammer akan mengirim banyak pesan untuk memikat Anda/memunculkan rasa iba agar meneruskan OTP," kata dia.

OTP ini akan digunakan sebagai cara mengakses akun WhatsApp. Jadi saat korban membagikan kode tersebut pada para pelaku kejahatan, maka akan terkunci dari akun WhatsAppnya sendiri.

Sebaliknya setelah mendapatkan OTP dan masuk ke akun korbannya, scammer dapat akses penuh ke pesan, kontak dan grup pada akun tersebut. Setelah itu para pelaku akan melancarkan aksi pada teman atau keluarga serta kontak yang ada pada akun korbannya.

"Scammer meminta bantuan keuangan kepada teman/keluarga korban. Ada juga yang mencoba menipu orang lain yang ada pada kontak korban," jelasnya.

Dia menjelaskan sepanjang Januari 2021 sejumlah korban OTP Scam ada yang meminta bantuan untuk memulihkan akun WhatsApp yang telah diretas. Namun tidak ada yang membuat laporan polisi terkait hal itu.

Agar masyarakat terhindar dari aksi OTP Scam ini, dia mengimbau untuk mengaktifkan otentikasi dua faktor yang sudah tersedia di WhatsApp. Selain itu Jhehan mengingatkan juga jangan pernah membagikan OTP pada siapapun.

"Aturan praktis untuk mencegah jenis penipuan ini adalah jangan pernah membagikan OTP atau informasi pribadi kepada siapapun," kata Jhehan.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bareskim Polri Minta Waspada, Ini Modus Busuk Bajak WhatsApp

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular