Jokowi Sebut Marketplace Bunuh UMKM, Ini Kata Asosiasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) siap untuk melakukan pengkajian lebih lanjut terkait masalah predatory pricing di platform perdagangan digital. Ini dilakukan agar keputusan dan tindakan dapat tepat dalam sasaran.
"Terkait masalah predatory pricing ini, tentu kami akan lakukan pengkajian lebih lanjut, agar keputusan dan tindakan yang diambil nantinya bisa tepat sasaran." kata Ketua Umum Idea, Bima Laga kepada CNBC Indonesia, Kamis (4/3/2021).
Dia menambahkan perbedaan harga jual untuk platform dipengaruhi oleh sejumlah hal. Termasuk mengenai strategi pemasaran seperti promosi dan juga diskon.
Bima juga mengatakan pihaknya siap untuk melakukan dialog terkait aktivitas predatory pricing dengan semua pihak.
"Perbedaan harga jual di pasar memang dipengaruhi banyak hal, salah satunya adalah strategi pemasaran seperti promosi, diskon dan sejenisnya. Kami juga membuka diri untuk berdialog dengan semua pihak terkait permasalahan ini," ungkapnya.
Sebagai asosiasi, Bima mengatakan selalu melakukan komunikasi dan kerja sama. Salah satunya bersama Kementerian perdagangan RI, termasuk dalam hal kepatuhan pada peraturan yang berlaku mengenai tertib niaga di Indonesia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan jika ada potensi praktik perdagangan digital untuk membunuh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam negeri. Menurut Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, ucapan itu nampaknya mengacu pada praktik predatory pricing.
Terjadinya perang harga itu salah satunya berpotensi terjadi di marketplace ternama.
"Memastikan nggak ada aktivitas yg hancurkan kompetisi dengan cara terlarang yaitu predatory pricing atau harga yang disiapkan untuk menghancurkan kompetisi, dan ketika kompetisi rusak, baru dinaikkan harganya sesuai dengan apa yang mesti didapatkan," kata Lutfi.
Dia mengatakan harus ada penyelidikan lebih jauh mengenai hal ini. Menurutnya harus ditunggu sampai semuanya terbukti.
"Untuk perdagangan digital saya ingin memberikan indikasi, meski stand to be corrected karena mesti ada investigasinya dan mesti kita selidiki lebih jauh. Dan kita Negara hukum dimana praduga tak bersalah adalah sesuatu yang sangat penting sampai terbukti," ungkapnya.
[Gambas:Video CNBC]
Kata Asosiasi e-Commerce Soal Dugaan Penipuan Grab Toko
(roy/roy)