
Awas Beredar Ribuan Vaksin Palsu Corona Jaringan China Afsel

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kepolisian Internasional atau Interpol mengumumkan pembongkaran jaringan yang dicurigai sebagai pembuat vaksin palsu. Lembaga itu menyebut penangkapan dan penyitaan ribuan dosis telah dilakukan kepolisian di China dan Afrika Selatan (Afsel).
Interpol menekankan vaksin tersebut tidak memiliki izin edar. Vaksin palsu itu tersebar dan dijual secara online.
"Setiap vaksin yang diiklankan di situs web atau web gelap, tidak akan sah, tidak akan diuji dan mungkin berbahaya," katanya dikutip dari BBC International, dikutip Kamis (4/3/2021).
Di China, polisi melakukan 80 penangkapan di sebuah pabrik yang diduga membuat vaksin palsu. Di sana ditemukan sedikitnya 3.000 dosis.
Sementara itu tiga warga negara China dan seorang warga Zambia ditahan di sebuah gudang di Gauteng, Afsel. Di mana vaksin palsu berisi 2.400 dosis ditemukan.
Interpol, yang berbasis di Lyon, Prancis, memfasilitasi kerja sama internasional antara pasukan polisi dan pengendalian kejahatan. Pada kali ini, mereka memfokuskan untuk menyelidiki dugaan vaksin ilegal dan palsu di beberapa negara.
Hal ini menjadi perhatian utama karena vaksin adalah alat penting untuk mengatasi pandemi Covid-19. Selain itu persaingan ketat di seluruh dunia untuk membeli dosis yang tersedia membuat sejumlah kelangkaan dan akhirnya vaksin-vaksin palsu meluncur beberapa bulan terakhir.
"Ini hanya puncak gunung es ketika berhubungan dengan kejahatan terkait vaksin Covid-19," tulis media tersebut mengutip Sekretaris Jenderal interpol Jürgen Stock.
Pada bulan Desember, organisasi tersebut mengeluarkan peringatan siaga global di 194 negara anggotanya untuk bersiap menangani jaringan kejahatan terorganisir yang menargetkan vaksin Covid-19. Selain itu mereka memberikan saran tentang cara mengenali produk medis palsu.
Menurut perkiraan Universitas Johns Hopkins, pandemi Covid-19 telah merenggut lebih dari 2,5 juta nyawa di seluruh dunia dan menginfeksi hampir 115 juta orang. Ada Sembilan vaksin yang tengah dikembangkan dan diberi izin saat ini di antaranya Pfizer/BioNTech, Astra Zeneca, Moderna, Sinopharm dan Sinovac.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sua Menlu China yang Sudah Divaksin, Luhut: Kita Kayak Alien!
