
Vaksinasi Lambat, Mentok 13 Juta Orang Disuntik Akhir Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 di Tanah Air rampung akhir tahun ini. Sebelumnya durasi vaksinasi Covid-19 ditargetkan selesai dalam 15 bulan atau pada Maret 2022.
Sebanyak 181,5 juta orang di Indonesia yang setara dengan 67% total penduduk akan menjadi sasaran vaksinasi Covid-19. Apabila satu orang membutuhkan dua dosis vaksin atau dua kali suntik maka total vaksin yang dibutuhkan mencapai hampir 427 juta dosis dengan asumsi tingkat pemborosan mencapai 15%.
Untuk mengejar target tersebut maka dalam satu hari setidaknya vaksin yang disuntikkan ke masyarakat mencapai 1 juta dosis per hari. Namun sayangnya sudah hampir satu bulan setengah vaksinasi Covid-19 berjalan rata-rata vaksin yang disuntikkan per hari masih di bawah 100 ribu dosis.
Jauh panggang dari api. Realita di lapangan justru berkata vaksinasi Covid-19 baru berjalan kurang dari 10% target harian. Terlihat untuk mengejar angka 100 ribu dosis saja sulit apalagi 1 juta. Target yang tentu saja sangat ambisius.
Kalau vaksinasi Covid-19 per harinya berada di laju sekarang ini, maka di akhir tahun total vaksin yang disuntikkan baru 23,5 juta dosis. Cakupannya baru 12,75 juta orang yang mana baru 7% dari target orang yang divaksinasi oleh pemerintah.
Namun indikator ini tentu saja dinamis. Bisa naik juga bisa turun. Apabila menggunakan simulasi dengan berbagai skenario maka hasilnya tentu akan berbeda-beda. Semakin gencar pemerintah dalam melakukan vaksinasi maka semakin besar peluangnya untuk bisa mencapai target.
Apabila laju vaksinasi Covid-19 per hari mencapai 100 ribu dosis, maka di akhir tahun total vaksin yang disuntikkan baru 33,3 juta dosis. Cukup untuk 16,7 juta masyarakat Indonesia jika menggunakan patokan 1 orang dua kali suntik.
Ketika laju vaksinasi ditingkatkan menjadi 500 ribu dosis per hari, maka per 31 Desember 2021 total vaksin yang sudah disuntikkan mencapai 158,96 juta dosis yang setara untuk 79,5 juta orang. Angka ini kurang lebih 44% dari total populasi yang ditarget menerima vaksin.
Terakhir, jika menggunakan skenario 1 juta dosis per hari pun baru setara dengan 316 juta dosis di akhir tahun. Masih belum mencapai sasaran target. Padahal waktu terus bergulir. Kasus Covid-19 masih terus bertambah. Meskipun terlihat melandai sebenarnya jumlah tes yang dilakukan pun turun.
Total kasus kumulatif di Indonesia sudah hampir mencapai 1,3 juta orang. Padahal kasus tembus angka 1 juta orang baru akhir Januari lalu. Bayangkan hanya dalam kurun waktu satu bulan saja kasus bertambah sampai 300 ribu.
Di saat awal-awal Covid-19 merebak butuh satu bulan untuk kasus kumulatif mencapai angka 1.000 orang. Satu bulan berselang kasus tembus angka 10.000. Tiga bulan setelahnya kasus tembus angka 100 ribu.
Hanya butuh waktu 1 semester saja untuk membuat total kasus menjadi 10 kali lipat lebih tinggi dari awal bulan Agustus tahun lalu. Tentu saja ini menjadi alarm. Meskipun banyak juga kasus sembuh, tetap saja kasus yang terus meningkat dan tak kunjung selesai akan memperburuk kondisi sosial dan ekonomi di Indonesia.
Sekarang yang kita lihat adalah sebuah perlombaan antara infeksi dan vaksinasi. Untuk bisa mendahului laju infeksi, maka vaksinasi harus digeber. Namun jika lajunya masih seperti sekarang ini, rasanya kok susah ya, hm...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid Ternyata Serang Otak, Mata, hingga Ginjal Manusia