Bitcoin Belum Terbendung, Pekan Ini Bisa ke US$ 66.000/BTC?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
22 February 2021 20:20
topik bitcoin thumbnail
Foto: topik/topik bitcoin thumbnail/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga koin kripto, bitcoin, masih belum terbendung dan terus mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, meski diserang dengan komentar-komentar negatif pada pekan lalu.

Melansir data Refinitiv, sepanjang pekan lalu bitcoin menguat 18,27% ke US$ 57.529,76/BTC. Sementara itu, hari ini Senin (22/2/2021), bitcoin sempat menguat 1,6% le US$ 58.445,23/BTC yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa. Setelah mencapai rekor tersebut, bitcoin berbalik turun 3,39% ke US$ 55.577,23/BTC pada pukul 16.49 WIB.

Melesatnya bitcoin hingga terus mencetak rekor tertinggi di tahun ini salah satunya terjadi setelah diborong oleh Tesla Inc, perusahaan pembuat mobil listrik milik orang terkaya di dunia Elon Musk.

Tesla juga mewacanakan akan mulai menerima pembayaran dalam bitcoin untuk pembelian kendaraan produksinya dengan tetap tunduk kepada regulasi di masing-masing negara, yang masih terbatas hingga saat ini.

Sebelum Tesla, beberapa perusahaan juga sudah berinvestasi di bitcoin, termasuk Visa yang akan menjadi provider kartu kredit pertama yang akan menerima mata uang digital sebagai alat pembayaran.

Kemudian ada lagi beberapa investor legendaris seperti Paul Tudor Jones, dan Stanley Druckenmillier yang mulai berinvestasi di bitcoin. Belum lagi banyak bank investasi ternama seperti Citi atau JP Morgan mulai membicarakan mata uang kripto ini.

Namun, pada pekan lalu bitcoin kembali muncul suara-suara miring untuk bitcoin. Salah satunya Profesor ekonomi Nouriel Roubini, atau yang dikenal dengan Dr. Doom, menyebut sistem moneter zaman batu bahkan masih lebih baik dari bitcoin.

Roubini mendapat julukan Dr. setelah pada tahun 2006 ia memprediksi akan terjadi crash di pasar perumahan yang bubble dan memicu krisis. Prediksinya tepat, pada tahun 2008 terjadi krisisi finansial global akibat bubble pasar perumahan di AS.

Dalam wawancara dengan Bloomberg, Roubini mengatakan Flinstones (film kartun yang berkisah tentang jaman batu) memiliki sistem moneter yang lebih baik ketimbang bitcoin.

Dr. Doom mengatakan bitcoin mampu menyelesaikan hanya 5 transaksi per detik, sangat jauh dibandingkan dengan jaringan Visa yang menyelesaikan 24.000 transaksi per detik. Selain itu, volatilitas ekstrim bitcoin yang dapat menghapus nilainya secara signifikan dalam waktu singkat. Hal tersebut membuat Roubini mengatakan Flintsones bahkan memiliki sistem moneter yang lebih baik dari bitcoin.

"Secara fundamental, bitcoin bukanlah mata uang. Itu bukan unit akun, juga bukan alat pembayaran yang terukur, dan bukan penyimpan nilai (store of value) yang stabil," kata Roubini dalam wawancara tersebut, sebagaimana dilansir Business Insider, Rabu (18/2/2021).

"Menyebut itu mata uang kripto adalah keliru, itu bahkan bukan sebuah aset," tambahnya.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Secara Teknikal, Target Penguatan Bitcoin ke US$ 66.000/BTC

Secara teknikal, bitcoin sudah menyentuh area Fibonacci Extension 78,6% yang berada di kisaran US$ 58.625/BTC.

Fib. Extension tersebut ditarik dari level terendah 2020 US$ 5.533,5/BTC pada 13 Maret lalu, dan level tertinggi tahun ini sebelum mengalami koreksi US$ 41.998,75/BTC pada 8 Januari lalu, dan titik terakhir di level terendah setelah mengalami koreksi US$ 28.745,55/BTC pada 22 Januari 2021.

Sementara itu, indikator stochastic juga menunjukkan bitcoin berada di wilayah jenuh beli (oversold), yang memperbesar risiko koreksi.

idrGrafik: Bitcoin Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Selama tertahan di bawah Fib. Extension 78,6%, bitcoin berisiko turun ke US$ 58.625/BTC yang merupakan Fib. Extension 61,8%. Jika dilewati, target penurunan selanjutnya di US$ 47.700/BTC (Fib. Extension).

Sementara itu jika US$ 58.625/BTC ditembus secara konsisten, harga bitcoin berpotensi melesat ke US$ 66.795/BTC.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular