
Terungkap! Kemenkes Danai Uji Klinis Vaksin Nusantara Terawan

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku ikut membiayai uji klinis fase I Vaksin Nusantara yang diinisiasi eks Menteri Kesehatan Letnan Jenderal TNI (Purn) dr. Terawan Agus Putranto pada akhir tahun lalu.
Pengembangan dan uji klinis vaksin itu dilakukan oleh PT Rama Emerald Multi Sukses (Rama Pharma) bersama AIVITA Biomedical asal Amerika Serikat, Universitas Diponegoro (Undip), dan RSUP dr. Kariadi Semarang.
"Jawabannya iya, kita membiayai fase I," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes Slamet, seperti dikutip melalui CNN Indonesia (19/2/2021).
Meski demikian, Slamet tak memerinci berapa besaran dana yang dikucurkan untuk penelitian Vaksin Nusantara. Ia hanya menegaskan suntikan dana itu diberikan sebagai bentuk dukungan terhadap upaya menekan penyebaran virus corona.
"Seluruh penelitian ini tentu tujuannya sama, adalah kesembuhan pasien," ujar dia.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan sejauh ini otoritas masih mengevaluasi data-data dari hasil uji klinis fase I yang diberikan oleh tim uji klinis Vaksin Nusantara beberapa hari lalu.
"Masih dievaluasi oleh tim Direktur Registrasi untuk kelayakannya apakah segera bisa kita keluarkan protokol uji klinis fase keduanya. Karena fase pertama baru kami terima," kata Penny.
Pemerintah telah menetapkan tujuh merek vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia, yakni vaksin produksi Bio Farma, Astra Zeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax Inc, Pfizer Inc and BioNtech, dan Sinovac Biotech.
Anggota Tim Uji Klinis Vaksin Nusantara Jajang Edi Prayitno menargetkan Vaksin Nusantara dapat diproduksi secara massal mulai Juni 2021.
Namun, kondisi itu hanya dapat tercapai bila BPOM memberikan lampu hijau untuk Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) uji klinis fase II dan III dalam sebulan hingga dua bulan ke depan.
Jajang mengatakan pihaknya akan membutuhkan 180 relawan untuk uji klinis fase II. Sementara uji klinis tahap fase III membutuhkan sekitar 1.600 relawan.
Berita selengkapnya >>> Klik di sini
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Klaim Terawan: Seluruh Dunia Membicarakan Vaksin Nusantara