
Johnson & Johnson Siapkan 100 Juta Dosis Vaksin per Juni 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan multinasional Johnson & Johnson (J&J) dikabarkan hanya memiliki beberapa juta dosisĀ vaksin Covid-19 eksperimental dalam inventarisnya. Kabar ini hadir pada saat emergency use of authorization AS terhadap vaksin J&J disahkan dalam beberapa minggu lagi.
Menurut Koordinator Covid-19 Gedung Putih Jeffrey Zients, J&J tetap berkomitmen untuk menyediakan 100 juta dosis pada Juni 2021.
"Selama beberapa minggu terakhir kami telah mengetahui bahwa tidak ada banyak inventaris Johnson dan Johnson. Ada beberapa juta dosis yang akan kita mulai," kata Zients, dikutip dari Reuters, Kamis (18/2/2021).
Ia mengatakan vaksinasi dapat disahkan dalam beberapa minggu. Ini dijadwalkan untuk ditinjau pada 26 Februari 2021 oleh panel penasihat luar untuk Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dengan J&J meminta otorisasi FDA awal bulan ini.
Dalam pernyataan terpisah, J&J mengatakan pihaknya bermaksud untuk segera mulai mendistribusikan dosis setelah otorisasi AS. Mereka juga berencana memasok 100 juta dosis ke AS pada paruh pertama tahun 2021.
AS kini sedang berjuang untuk mempercepat peluncuran vaksin karena persediaan dosis yang terbatas. Pfizer Inc dan Moderna Inc telah berjanji untuk memberikan 200 juta vaksin dua dosis mereka pada akhir Maret. Tetapi sejauh ini, kurang dari 72 juta dosis telah dikirim ke seluruh AS dan sekitar 55 juta suntikan telah diberikan.
AS membayar J&J US$ 1 miliar pada Agustus 2020 untuk membantu mendanai pengembangan vaksinnya dengan imbalan jaminan 100 juta dosis dan opsi untuk membeli 200 juta lebih. AS juga memberi J&J dana sebesar US$ 456 juta pada bulan Maret.
Pemerintahan Biden berjanji mengeksplorasi setiap opsi yang tersedia untuk membantu pembuat obat, termasuk J&J, dalam meningkatkan produksi vaksin. Dikatakan pihaknya mengerahkan kekuatan masa perang melalui Undang-Undang Produksi Pertahanan untuk membantu mereka mengamankan pasokan yang dibutuhkan.
Bidikan eksperimental J&J melibatkan satu dosis dan dapat disimpan di lemari es, bukan di freezer, yang dapat membantu mempercepat vaksinasi.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wamenkes: Anak Bisa Jadi Carrier Covid di Sekolah & di Rumah