Gojek-Tokopedia Merger, Nasib OVO 'Si Anak Kandung' Piye?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
16 February 2021 20:58
alipay
Foto: REUTERS/Ali Song

Kontestasi atau persaingan bisnis untuk membangun ekosistem digital di Indonesia semakin menyerupai China. Dompet dan mata uang digital menjadi jantungnya. Ekonomi China telah bertransformasi menjadi cash less.

Laporan MDI Ventures dan Mandiri Sekuritas tahun 2017 menyebut bahwa 40% masyarakat China membawa uang di dompetnya kurang dari RMB 100. Transaksi sudah beralih ke arah digital.

Menurut catatan Wall Street Journal, transaksi digital di China tumbuh dengan pesat. Hanya dalam kurun waktu kurang dari 4 tahun volume transaksi digital di China sudah mencapai RMB 20 triliun. 

Melihat potensi yang besar, Alibaba yang tadinya hanya menjadi raksasa e-commerce langsung berekspansi menjadi raksasa keuangan China. Salah satu produknya adalah dompet digital yang dinamai AliPay.

Melansir The Economist, pangsa pasar Alipay di China mencapai 54% di tahun 2020. Sementara di posisi kedua ada Tenpay yang menguasai 39% pangsa pasar. Di China terjadi duopoli memang. 

Kasus yang sama juga terjadi di Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis Bank Indonesia, total nilai transaksi e-wallet meningkat dari US$ 3,2 miliar pada 2018 menjadi US$ 10,45 miliar pada 2019. Naik hampir tiga kali lipat hanya dalam waktu satu tahun.

Maraknya transaksi digital di kalangan masyarakat membuat banyak pihak berlomba-lomba untuk membuat dompet digital baik korporasi, perusahaan rintisan hingga bank-bank pelat merah. 

Namun di Indonesia dompet digital masih dikuasai oleh GoPay dan OVO. Upaya merger Gojek dan Tokopedia condong memberikan peluang GoPay semakin mengukuhkan diri sebagai penguasa pasar dompet digital di Indonesia. 

Untuk saat ini nasib OVO memang masih menjadi pertanyaan. Bagaimanapun juga peta persaingan untuk membangun ekosistem digital di Indonesia semakin dinamis dan menarik. Untuk saat ini bisa dibilang saatnya masuk fase konsolidasi para startup seperti Gojek dan Tokopedia yang sudah menabur benih sejak 10 tahun silam. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/roy)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular