India Diramal Jadi Pusat Produksi Vaksin Nomor Dua Dunia

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
15 February 2021 12:03
A health worker participates in a COVID-19 vaccine delivery system trial in Hyderabad, India, Saturday, Jan. 2, 2021. India tested its COVID-19 vaccine delivery system with a nationwide trial on Saturday as it prepares to roll-out an inoculation program to stem the coronavirus pandemic. Saturday's exercise included necessary data entry into an online platform for monitoring vaccine delivery, along with testing of cold storage and transportation arrangements for the vaccine, the health ministry had said.(AP Photo/Mahesh Kumar A.)
Foto: Latihan Nasional Jelang Program Vaksinasi Corona Massal di India (AP/Mahesh Kumar A)

Jakarta, CNBC Indonesia - India digadang-gadang menjadi salah satu negara produsen vaksin dunia. Hal ini didasarkan kemampuan negara itu, yang memiliki kapasitas memproduksi vaksin untuk penduduknya sendiri dan negara berkembang lainnya.

Melansir CNBC International, Senin (15/2/2021), sebagian besar vaksin dunia secara historis berasal dari India. Bahkan sebelum Covid-19, negara Asia Selatan itu memproduksi hingga sekitar 60% dari vaksin dunia dengan biaya yang relatif rendah.

"India telah menjadi pusat manufaktur vaksin... bahkan sebelum pandemi, dan karenanya harus menjadi mitra strategis dalam inokulasi global melawan Covid-19," tulis analis JPMorgan dalam sebuah laporan bulan lalu.

Perusahaan konsultan Deloitte juga memprediksi, India akan menjadi yang kedua setelah AS dalam hal produksi vaksin virus corona tahun ini. PS Easwaran, mitra di Deloitte India, mengatakan lebih dari 3,5 miliar vaksin Covid dapat dibuat di negara itu pada tahun 2021, dibandingkan dengan sekitar 4 miliar di AS.

Sejauh ini New Delhi juga telah berjanji untuk mengirim vaksin ke negara tetangganya, dan telah memasok 15,6 juta dosis ke 17 negara, menurut Reuters. Menurut Nissy Solomon yang merupakan peneliti senior di Center for Public Policy Research (CPPR), kemampuan produksi vaksin India cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Maka itu pasar ekspor harus menjadi pertimbangan pemerintah yang penting.

"Kemampuan manufaktur India cukup untuk memenuhi permintaan domestik," kata Solomon

"Dengan rekam jejak yang terbukti pada skala produksi vaksin, India seharusnya dapat meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan internasional juga," tambahnya kepada CNBC.

Selain vaksin luar negeri, India juga saat ini sedang berusaha mengembangkan kapasitas produksi dua vaksin besutan dalam negerinya COVAXIN dan Covishield.

"Kami memperluas kapasitas tahunan kami untuk memberikan 700 juta dosis COVAXIN intramuskular kami," kata perusahaan India, Bharat Biotech, yang mengembangkan vaksin Covid bersama dengan Dewan Riset Medis India.

COVAXIN telah disetujui untuk penggunaan darurat di India, tetapi telah menimbulkan kontroversi karena kritik bahwa ada kurangnya transparansi dalam persetujuannya, dan juga karena belum cukup mempublikasikan data kemanjuran.

Untuk Covishield yang dikembangkan bersama oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford, juga telah diberikan persetujuan darurat di India. Vaksin itu diproduksi secara lokal oleh Serum Institute of India (SII).

Menurut Reuters, SII membuat sekitar 50 juta dosis Covishield setiap bulan, dan berencana meningkatkan produksi hingga 100 juta dosis sebulan pada Maret 2021.

Vaksin-vaksin besutan India ini ditargetkan akan menjangkau beberapa negara berkembang. Vaksin buatan India dinilai lebih mudah diangkut dan lebih murah dibanding vaksin buatan Amerika Serikat (AS) dan Eropa karena lokasi India yang terhitung cukup dekat dengan beberapa negara berkembang.


(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Pilih Pfizer, Ini 3 Vaksin yang Diincar India

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular