Internasional

Tak Pilih Pfizer, Ini 3 Vaksin yang Diincar India

Thea F, CNBC Indonesia
24 November 2020 19:45
INFOGRAFIS, Ini Dia 3 Vaksin Covid-19 Termanjur
Foto: Vaksin

Jakarta, CNBC Indonesia - India menyatakan tidak memerlukan vaksin buatan Pfizer untuk melawan virus corona (Covid-19). Hal ini ditegaskan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India, Harsh Vardhan.

Dalam laporan media, Vardhan mengatakan tidak masuk akal jika menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech karena otoritas Amerika Serikat sendiri belum memberikan persetujuan penggunaan vaksin tersebut.

"Jika disetujui oleh otoritas AS, pembuat vaksin tersebut akan lebih mengutamakan populasi lokal sebelum memproduksi untuk negara lain," ujar Vardhan, dikutip dari Hindustan Times.

Selain vaksin milik Pfizer, India setidaknya memiliki lima kandidat vaksin untuk melawan penyakit Covid-19 dalam uji coba pada manusia. Diantaranya ada tiga kandidat vaksin sedang menjalani uji klinis fase 2/3 lanjutan untuk memastikan keamanan dan kemanjuran.

INFOGRAFIS, Ini Dia 3 Vaksin Covid-19 TermanjurFoto: Infografis/3 Vakisn Termanjur/Edward Ricardo



Institut Serum India sedang melakukan uji coba fase 3 dengan Dewan Riset Medis India (ICMR) untuk kandidat vaksin Oxford-AstraZeneca.

Kandidat vaksin Bharat Biotech-ICMR, Covaxin, juga dikabarkan tengah berkembang, dengan uji coba fase 3 telah dimulai. Hasil uji coba fase 2 juga tengah diharapkan dalam waktu dekat. Sementara kandidat vaksin Cadila Health, ZyCovD, juga telah menyelesaikan uji coba fase 2 dan sedang menunggu hasil.

Terlepas dari ketiganya, uji coba fase 2/3 untuk vaksin Sputnik V Rusia, yang diikat oleh laboratorium Dr Reddy India dengan pengembang vaksin Rusia, akan dimulai minggu ini. Kandidat vaksin Biological E yang berbasis di Hyderabad juga akan menjalani uji coba fase 1/2 awal.

Pemerintah India juga sedang dalam pembicaraan dengan pengembang dan produsen dari semua calon vaksin Covid-19 potensial untuk pengadaan produk mereka. Menurut Vardhan, pemerintah akan memulai proses imunisasi secara bertahap.

Pada tahap pertama, mereka akan memvaksinasi 250-300 juta orang pada Juli 2021 mendatang, yang bertujuan untuk mendapatkan sekitar 500 juta dosis vaksin karena kebanyakan vaksin mengikuti rejimen dua dosis.

Sekretaris kesehatan serikat pekerja, Rajesh Bhushan mengatakan proses pengadaan vaksin sebenarnya akan dimulai jika salah satu vaksin ini mendapat persetujuan regulator.

"Sejauh ini, tidak ada dari vaksin ini yang mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) sehingga belum ada pertanyaan tentang pengadaan vaksin," kata Bhushan.

India kini menduduki posisi kedua dengan kasus virus corona terbanyak di dunia, hanya di belakang Amerika Serikat. Menurut data Worldometers per Selasa (24/11/2020), India tercatat memiliki 9.177.840 kasus positif, dengan 134.254 kematian, dan 8.604.955 pasien berhasil sembuh.


(dru) Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular