
15 Tahun Gratis, Twitter Putar Otak Cari Duit dari Pengguna

Jakarta, CNBC Indonesia - Tim internal Twitter dikabarkan sedang mengkaji beberapa opsi untuk menghasilkan uang dari pengguna. Salah satu opsi yang sedang dikaji adalah menawarkan jasa berlangganan berbayar untuk akses ke TweetDeck.
TweetDeck adalah alternatif populer untuk situs web utama Twitter dan aplikasi seluler yang memungkinkan pengguna mengelola banyak akun secara lebih efisien dan mengatur Twitter menjadi lebih mudah untuk dibaca.
Selain TweetDeck, tim internal itu sedang mengkaji ide hasilkan uang melalui fitur baru seperti tombol 'undo send' atau pemberian lebih banyak opsi ke pengguna untuk penyesuaian profil.
Ide lainnya adalah memperkenalkan 'tip' ke Twitter, di mana pengguna dapat membayar akun untuk konten eksklusif, seperti dilaporkan Bloomberg News dan dilansir CNBCÂ Indonesia dari The Verge, Rabu (10/2/2021).
Selama ini Twitter memang tak mengenakan biaya kepada penggunanya. Mesin uang utama Twitter saat ini adalah iklan digital pada platform microblogging ini.
Twitter tampaknya mau mengurangi ketergantungan pada iklan digital dengan mencari cara baru menghasilkan uang. Bloomberg mencatat persaingan bisnis iklan cukup ketat di mana Facebook dan Snapchat tumbuh lebih cepat daripada Twitter.
Saat ini Twitter juga berada dalam tekanan karena pandemi Covid-19 dan dari investor aktivis yang ingin perusahaan melakukan diversifikasi sumber pendapatan.
Memperkenalkan serangkaian model pembayaran premium ke pengguna akan menjadi langkah berani Twitter mengingat sebagian besar perusahaan media sosial memprioritaskan penawaran layanan mereka secara gratis untuk memaksimalkan pertumbuhan.
Head of Revenue Products Twitter, Bruce Falck, mengonfirmasi rencana perusahaan untuk meningkatkan bauran pendapatannya "termasuk kemungkinan" mendapatkan pendapatan dari layanan berlangganan. Namun ia menekankan rencana ini sedang dalam tahap "eksplorasi yang sangat awal" dan tak menargetkan kapan bakal direalisasikan.
Dalam paparan kinerja keuangan pada Desember 2020, Chief Financial Officer (CFO) Twitter Ned Segal mengatakan perusahaan sedang jajaki layanan berbayar untuk fitur seperti 'video berkualitas tinggi' dan 'analitik'.
(roy/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Facebook Tolak Aturan Privasi Baru Apple, Twitter Apa Kabar?
