
AS Selidiki Meledaknya Roket Elon Musk Saat Mendarat, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Administrasi Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration/FAA) akan mengawasi penyelidikan pendaratan kecelakaan roket prototipe SpaceX. Pengumuman itu muncul setelah FAA memaksa SpaceX untuk menunda peluncuran karena sedang menyelidiki ledakan dari prototipe roket serupa sebelumnya.
"Prioritas utama FAA dalam mengatur transportasi ruang angkasa komersial adalah memastikan bahwa operasi aman, bahkan jika ada anomali," kata juru bicara FAA dalam sebuah pernyataan pada Selasa (2/2/2021), sebagaimana dilansir dari CNN International.
"FAA akan mengawasi penyelidikan kecelakaan pendaratan hari ini yang melibatkan prototipe SpaceX Starship SN9 di Boca Chica, Texas. Meskipun ini adalah uji terbang tanpa awak, penyelidikan akan mengidentifikasi akar penyebab kecelakaan hari ini dan kemungkinan peluang untuk lebih meningkatkan keselamatan sebagai program berkembang."
Namun ketika ditanya bagaimana penyelidikan akan dilakukan, juru bicara tidak mengatakan hal tersebut lebih lanjut.
Tetapi dokumen publik FAA mengatakan ketika "kecelakaan" roket terjadi, Kantor Transportasi Ruang Angkasa Komersial FAA "dapat memilih untuk melakukan penyelidikan atau memberi wewenang kepada operator peluncuran untuk melakukan penyelidikan" di bawah pengawasan FAA.
FAA mendefinisikan kecelakaan tersebut sebagai "kecelakaan peluncuran atau masuk kembali, insiden peluncuran atau masuk kembali, kecelakaan lokasi peluncuran, kegagalan untuk menyelesaikan peluncuran atau masuk kembali seperti yang direncanakan, atau peristiwa atau rangkaian peristiwa yang tidak direncanakan yang mengakibatkan kerusakan senilai US$ 25.000, kematian atau cedera serius.
Sebelumnya, prototipe roket terbaru Starship milik SpaceX meledak saat mencoba mendarat selama uji coba penerbangan. Meski begitu, kendaraan tersebut meluncur dengan mulus saat pengujian yang sama.
Pesawat roket Serial Number 9 atau SN9 bertujuan untuk terbang setinggi 10 kilometer atau sekitar 32.800 kaki. Penerbangan ini sama seperti yang dijalankan SpaceX pada Desember lalu saat meluncurkan SN8.
Sayangnya roket itu menghantam tanah secara terlalu keras saat mencoba mendarat. Insinyur Integrasi Utama SpaceX, John Insprucker menyebutkan jika pihaknya akan mengerjakan kembali perihal pendaratan, dikutip CNBC Internasional.
Walaupun SN9 meledak seperti yang terjadi dengan SN8, SpaceX percaya diri menganggap uji terbang ini sebagai peningkatan. Prototipe berikutnya, SN10 akan diujicobakan saat SN9 telah mengudara.
Prototipe roket itu dibangun dengan bahan stainless steel, yang mewakili versi awal pesawat roket yang diinginkan oleh CEO SpaceX, Elon Musk.
SpaceX sendiri mencoba mengembangkan Starship dengan tujuan dapat meluncurkan pesawat untuk mengangkut kargo dan sekitar 100 orang dalam misi ke Bulan dan Mars.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Elon Musk Jelaskan Detik-detik Meledaknya Roket SpaceX
