Harapan Sri Mulyani: RI Jadi Contoh Pemajakan Digital Dunia
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap Indonesia akan menjadi contoh untuk perpajakan digital dunia. Sebab, saat ini Indonesia sudah mengimplementasikannya meski di dunia belum ada kesepakatan.
Adapun pemajakan digital ini untuk memberikan perlakuan yang sama dengan perusahaan konvensional.
"Kami ingin melihat pada tahun 2022 ketika Indonesia menjadi tuan rumah G-20, akan menjadi contoh implementasi dari perjanjian mengenai perpajakan digital ini. Justru itulah yang akan menjadi salah satu yang terbaik dan saya berharap ini juga didukung atau disepakati antar negara," ujarnya dalam webinar OECD yang dikutip Jumat (29/1/2021).
Ia mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, Pemerintah terus mencari sumber pendapatan baru. Sebab, penerimaan negara dari sumber saat ini terkontraksi cukup dalam.
Salah satu sumber penerimaan baru yang digali Pemerintah adalah pajak digital. Di mana sektor ini dinilai memiliki potensi yang besar seiring dengan perkembangan teknologi.
Apalagi, penggunaan digital meningkat hingga 25% selama pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan segala kegiatan seperti sekolah pun sudah menggunakan digital.
"Karena itulah di Indonesia peningkatan transaksi menggunakan digital meningkat 25% hingga Juli tahun lalu. Jadi ini sangat potensial," kata dia.
Namun, yang masih menjadi kendala adalah karena di tingkat global belum memiliki kesepakatan tentang bagaimana akan mengatur kewajiban perpajakan dari ekonomi digital ini.
Oleh karenanya, Bendahara negara ini berharap kesepakatan akan segera tercapai. Sehingga ketika hal ini tercapai maka Pemerintah dapat lebih fokus pada implementasi kesepakatan tersebut.
"Saya pikir perpajakan digital dengan kerjasama internasional akan menjadi salah satu yang dapat dilihat sebagai yang paling kuat dan pada saat yang sama juga adil untuk semua negara," jelasnya.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article eBay Gabung Netflix Cs Pungut Pajak 10% ke Pelanggan
