
Positif Covid Tembus 100 Juta Kasus & Saran Baru WHO

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus Corona Covid-19 masih tak terkendali. Buktinya, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sudah tembus 100 juta secara global dengan 2 juta lebih yang meninggal.
Pada saat bersamaan World Health Organization (WHO) menerbitkan saran klinis baru untuk merawat pasien Covid-19. Saran ini juga untuk mereka yang sudah sembuh tetapi masih menunjukkan gejala ketika sakit serta saran penggunaan anti-koagulan dosis rendah untuk cegah pembekuan darah.
"Hal lain dalam pedoman baru ini adalah pasien Covid-19 isolasi mandiri di rumah harus menggunakan oksimetri nadi, yang mengukur kadar oksigen, sehingga Anda dapat mengidentifikasi apakah ada pemburukan dan akan lebih baik dirawat di rumah sakit, " ujar Juru bicara WHO Margaret Harris, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (27/1/2021).
WHO menyarankan dokter untuk menempatkan pasien dalam posisi tengkurap, di depan mereka, yang ditujukan untuk meningkatkan aliran oksigen, katanya.
"Kami merekomendasikan, menyarankan penggunaan anti-koagulen dosis rendah untuk mencegah penggumpalan darah di pembuluh darah. Kami menyarankan penggunaan dosis yang lebih rendah karena dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan masalah lain, "kata Margaret Harris.
Dia menambahkan tim ahli independen yang dipimpin WHO, yang saat ini berada di kota Wuhan di China tempat kasus Covid-19 pertama terdeteksi pada Desember 2019, akan meninggalkan karantina dalam dua hari ke depan untuk melanjutkan pekerjaannya dengan para peneliti China di asal virus.
Dia menolak berkomentar atas laporan penundaan peluncuran vaksin di Uni Eropa. Dia mengatakan dia tidak memiliki data spesifik dan prioritas WHO adalah agar petugas kesehatan di semua negara divaksinasi dalam 100 hari pertama tahun ini.
AstraZeneca, yang mengembangkan usahanya dengan Universitas Oxford, mengatakan kepada UE pada hari Jumat bahwa mereka tidak dapat memenuhi target pasokan yang disepakati hingga akhir Maret.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Gua Wanling yang Diduga Asal Virus Corona di China