Rugi Besar, LG Electronics Jual Bisnis Smartphone ke Vietnam?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
25 January 2021 15:33
Ilustrasi HP LG
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - LG Electronics dikabarkan ingin menjual bisnis smartphone miliknya ke perusahaan Vietnam Vingroup Co. Perusahaan itu disebut telah mengajukan penawaran paling menarik di antara perusahaan lain yang juga tertarik.

Rencana aksi korporasi ini pertama kali dilaporkan media Business Korea dan dihimpun CNBC Indonesia, Senin (25/1/2021).

Vingroup adalah konglomerat besar di Vietnam dengan kapitalisasi pasar sebesar US$ 16,5 miliar per akhir tahun 2020. Perusahaan itu menyumbang 14 persen dari total kapitalisasi pasar perusahaan-perusahaan yang listing di bursa saham Vietnam.

Perusahaan ini bergerak di berbagai bidang bisnis, termasuk hotel dan pariwisata, real estate, distribusi, konstruksi, mobil, dan telepon seluler, tetapi kehadirannya masih kecil di panggung global.

Vingroup memasuki bisnis smartphone pada tahun 2018. Vingroup telah memproduksi smartphone berdasarkan kontrak original design manufacturing (ODM) dengan LG Electronics. Saat ini, Virgoun adalah produsen smartphone terbesar ketiga di Vietnam setelah Samsung Electronics dan Oppo.

Jika akuisisi bisnis smartphone LG Electronics terlaksana, ini dapat membuat lompatan bisnis ke depan yang signifikan. Reputasi LG, teknologi canggih, dan jaringan penjualan dapat membawa inovasi ke Vingroup.

Sebelumnya LC Electronics di bawah chairman baru Koo Kwang-mo dikabarkan sedang meninjau opsi menjual bisnis smartphone secara bertahap karena menjual bisnis secara gelondongan saat ini cukup sulit karena pandemi bikin banyak perusahaan tak terlalu ekspansif dan berusaha untuk melakukan penghematan besar.

Vingroup dikabarkan tertarik mengambil alih bisnis smartphone LG Electronics di Amerika Serikat. Itu berarti Vingroup bisa masuk ke pasar AS melalui akuisisi. Pangsa LG Electronics dari pasar smartphone Amerika Utara mencapai 12,9% pada 2020.

Sebelumnya The Korea Herald melaporkan pemimpin LG mengabarkan kepada para staf melalui memo internatl akan adanya perubahan besar dan operasional segmen smartphone.

"Terlepas dari adanya perubahan arah operasi bisnis smartphone, penyerapan tenaga kerja akan tetap dipertahankan, jadi tidak perlu khawatir," tulis CEO LG Electronics Kwang Bong seok.

"Karena persaingan di pasar global yang semakin ketat pada perangkat selular, sudah waktunya bagi LG untuk membuat penilaian dan pilihan terbaik," ujar seorang pejabat LG. "Perusahaan sedang mempertimbangkan semua opsi termasuk menjual, penarikan produk, dan pengurangan bisnis smartphone."

Bisnis smartphone LG memang tak sesuai harapan perusahaan. Bisnis ini mencatatkan total kerugian US$4,5 miliar atau setara Rp 63 triliun (asumsi Rp 14.000/US$) selama lima tahun terakhir.

Tahun lalu, LG membuat keputusan berani untuk meninggalkan merek smartphone seri G dan memulai proyek smartphone baru. Perusahaan meluncurkan dua ponsel andalan: LG Velvet yang berfokus pada desain dan faktor bentuk baru LG Wing.

Terlepas dari upaya tersebut, kehadiran LG di pasar ponsel pintar global telah berkurang. Pada kuartal ketiga tahun 2020, LG mengirimkan 6,5 juta smartphone, turun dari 7,2 juta pada kuartal yang sama tahun 2019, menurut data dari Counterpoint. Pangsa pasar LG di smartphone global cuma 2%.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kalah Dari Samsung & Apple, LG Segera Tutup Bisnis Ponsel?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular