
Ini Kebijakan Vaksin Covid yang Bikin Bencana Besar Versi WHO

Nampaknya bencana ini dimulai karena ada beberapa negara yang melakukan monopoli Pembelian vaksin. Diungkapkan Presiden Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit MErah, Fransesco Rocca, ada sejumlah negara yang melakukan nasionalisme vaksin dan membuat negara lain kesulitan mendapatkan aksesnya.
Rocca menyebut juga sebagai pendukung inisiatif Covax. Pendekatan yang dilakukan negara itu sudah benar bagi global, menurutnya.
"Jika beberapa negara kaya bersikeras pada pendekatan 'nasionalisme vaksin', maka banyak negara lain bahkan mungkin sebagian besar negara lain, tidak akan mendapatkan akses (vaksin), baik karena kesepakatan eksklusif antar negara maju dengan perusahaan farmasi dan hambatan yang tak terhindarkan dalam memproduksi dosis yang cukup," kata Rocca.
Istilah nasionalisme vaksin diungkapkan oleh Tedros pada Agustus tahun lalu. Ungkapan ini merupakan bahan sindiran negara maju yang memesan vaksin Covid-19 bahkan sebelum vaksin ditemukan.
Jadi negara-negara itu melakukan perjanjian eksklusif bilateral untuk pendanaan penelitian dan pengembangan vaksin. Lalu negara tersebut atau yang memesannya akan mendapatkan vaksin terlebih dulu.
Dengan nasionalisme vaksin ini menyulitkan banyak negara berkembang dan miskin yang dananya terbatas. Kemungkinan terbesarnya adalah negara maju bisa melakukan vaksinasi namun sisanya tidak bisa. Ini juga dapat membuat pandemi semakin lama karena mereka yang telah divaksin belum tentu kebal terhadap Covid-19.
Berlanjut ke halaman berikutnya soal peringatan Bill Gates ketika vaksin Covid-19 tak terdistribusi secara adil >>>>
(roy/roy)
