Bos Telegram Kritik Aturan Privasi WhatsApp: Hormati Pengguna

Jakarta, CNBC Indonesia - Bos Telegram Pavel Durov ikut mengomentari kebijakan privasi baru WhatsApp. Menurutnya kebijakan ini semakin mempercepat pertumbuhan pengguna aplikasi perpesanan Telegram.
Hal ini diungkapkannya dalam akun microblog Telegram pribadinya, yang dipublikasikan tanggal 9 Januari 2021 dan dikutip CNBC Indonesia Senin (11/1/2021).
Dalam tulisan tersebut Pavel Durov mengatakan ia telah mendengar Facebook memiliki sebuah departemen khusus untuk mencari tahun kenapa Telegram menjadi populer. Departemen ini memiliki lusinan karyawan tetap.
"Saya dengan senang hati memberitahukan rahasia kami secara gratis kepada Facebook guna menghemat puluhan juta dolar: hormati pengguna Anda," tulis Pavel Durov.
Pavel Durov mengungkapkan jutaan orang marah dengan perubahan kebijakan privasi baru WhatsApp, di mana pengguna harus memasukkan semua data pribadi mereka ke mesin iklan Facebook.
"Tidak mengherankan jika pengguna beralih dari WhatsApp ke Telegram, yang sudah berlangsung beberapa tahun, kini semakin cepat," terangnya. Saat ini pengguna Telegram sudah tembus 500 juta pengguna. Adapun pengguna WhatsApp 2 miliar lebih.
Pavel Durov mengungkapkan saat ini Telegram telah menjadi masalah utama bagi perusahaan Facebook. Akibat tidak bisa bersaing dengan Telegram dalam kualitas dan privasi, tampaknya WhatsApp Facebook telah beralih ke pemasaran terselubuh.
"Editor Wikipedia baru-baru ini mengungkap beberapa bot berbayar yang menambahkan informasi bias ke dalam artikel WhatsApp di Wikipedia. Kami juga mendapati bot yang menyebar informasi tak akurat tentang Telegram di media sosial," terangnya.
![]() |
