Vaksin Pfizer Ternyata Ampuh Lawan Varian Covid Inggris-Afsel

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 January 2021 20:51
System Pharmacy Clinical Manager at Hartford HealthCare Colleen Teevan prepares the Pfizer-BioNTech vaccine for COVID-19 to give to a front line worker outside of Hartford Hospital, Monday, Dec. 14, 2020, in Hartford, Conn. (AP Photo/Jessica Hill)
Foto: AP/Jessica Hill

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan bioteknologi asal Jerman, BioNTech mengatakan bahwa studi pendahuluan menunjukkan bahwa vaksin buatan mereka dapat bekerja melawan mutasi atau varian baru virus corona (Covid-19) yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan (Afsel).

"(Hasil pengujian menunjukkan) antibodi dari orang yang telah menerima vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech secara efektif menetralkan SARS-CoV-2 dengan mutasi kunci yang juga ditemukan pada dua jenis yang sangat mudah menular," kata BioNTech pada Jumat (8/1/2021) dikutip dari AFP.

Menurut sebuah studi laboratorium yang dilakukan oleh pembuat obat Amerika Serikat, vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech dapat melawan mutasi virus corona baru. Studi itu juga menunjukkan bahwa vaksin mereka efektif dalam menetralkan mutasi protein lonjakan yang disebut N501Y.

Phil Dormitzer, salah satu ilmuwan vaksin virus top Pfizer, mutasi tersebut dapat bertanggung jawab atas penularan yang lebih besar, termasuk kekhawatiran bahwa hal itu juga dapat membuat virus lolos dari netralisasi antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin.

Penelitian dilakukan pada darah yang diambil dari orang yang telah diberi vaksin. Penemuannya terbatas karena tidak melihat rangkaian lengkap mutasi yang ditemukan pada varian baru dari virus.

Dormitzer mengatakan hal itu menggembirakan bahwa vaksin itu tampak efektif melawan mutasi, serta 15 mutasi lain yang sebelumnya telah diuji oleh perusahaan.

"Jadi kami sekarang telah menguji 16 mutasi yang berbeda, dan tidak satupun dari mereka memiliki pengaruh yang signifikan. Itu kabar baiknya. Itu tidak berarti bahwa yang ke-17 tidak," katanya, dikutip dari Aljazeera.

Dormitzer mencatat mutasi lain yang ditemukan pada varian Afrika Selatan, yang disebut mutasi E484K, juga mengkhawatirkan.

Para peneliti berencana menjalankan tes serupa untuk melihat apakah vaksin tersebut efektif melawan mutasi lain yang ditemukan di varian Inggris dan Afrika Selatan dan berharap mendapatkan lebih banyak data dalam beberapa minggu.

Para ilmuwan telah menyatakan keprihatinan bahwa vaksin yang diluncurkan mungkin tidak dapat melindungi dari varian baru, terutama yang muncul di Afrika Selatan.

Vaksin Pfizer-BioNTech dan dari Moderna Inc, yang menggunakan teknologi messenger RNA sintetis, dapat dengan cepat disesuaikan untuk mengatasi mutasi baru dari virus jika perlu. Para ilmuwan telah menyarankan perubahan bisa dilakukan hanya dalam enam minggu.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Guys, Ini Lho Alasan Bill Gates Jagokan Vaksin Corona Pfizer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular