Menlu Retno: Vaksin Covid-19 Harus Bisa Didapat Oleh Siapapun

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
06 January 2021 16:35
Keterangan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Bogor, 14 November 2020. (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi (Foto: Muchlis Jr/BPMI Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi menggelar pernyataan pers tahunan dengan tema "Recover Together, Recover Stronger" pada Rabu (6/1/2021). Dalam kesempatan itu, Retno menyampaikan beberapa hal mengenai pencapaian dan perkembangan misi diplomatik Indonesia di luar negeri.

Salah satunya adalah mengenai pengembangan vaksin Covid-19. Terkait vaksin Covid-19, Retno mengatakan Indonesia terus menekankan upaya bilateral dan multilateral untuk mengembangkan dan memperlancar program vaksinasi.

"Kemenlu meratakan jalan dan membuka akses komitmen kerja sama vaksin baik secara bilateral dengan berbagai pihak maupun melalui platform multilateral," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, menteri yang juga mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda ini menekankan vaksin merupakan barang publik yang seharusnya didapatkan siapapun juga tanpa terkecuali. Maka itu, Retno menekankan komitmen Indonesia menjamin persediaan vaksin bagi seluruh negara.

"Prinsip vaksin sebagai public goods, akses setara, aman dan dengan harga terjangkau secara konsisten diusung Indonesia sejak awal
pandemi. Khusus melalui platform multilateral, Indonesia terus aktif mengamankan potensi perolehan vaksin hingga 20% penduduk melalui mekanisme COVAX-AMC," kata Retno.

"IIndonesia juga aktif berkontribusi untuk memperkuat ketersediaan vaksin melalui keanggotaan Indonesia dalam CEPI Investors Council serta potensi kemitraan Bio Farma dengan CEPI untuk manufacturing vaksin global," lanjutnya.



Dalam kesempatan yang sama, untuk menghadapi tahun 2021, Kemenlu telah merancang beberapa prioritas diplomasi ke depan. Prioritas yang pertama adalah membangun kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional. Hal itu menyangkut penanganan pandemi Covid-19 sekarang dan pencegahan pandemi-pandemi lainnya di masa depan

Kedua adalah mendukung pemulihan ekonomi dan pembangunan hijau yang berkelanjutan. Hal tersebut mencakup pengembangan investasi, baik inflow maupun outflow, serta peningkatan hubungan dagang dengan negara-negara non tradisional lainnya. Selain itu, pengembangan ekonomi kreatif juga akan menjadi emphasis baru bagi Kemenlu tahun ini.

Ketiga mengenai perlindungan WNI. Kemenlu akan mengembangkan sistem database yang memperkuat sistem penyimpanan data WNI yang akurat sehingga perlindungan WNI ke depan akan lebih mudah.

Keempat, memajukan isu kawasan dan dunia. Hal ini mencakup pemeliharaan perdamaian, perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM), dan kesetaraan di setiap lapisan masyarakat global. Dan yang terakhir adalah menjaga kedaulatan dan integritas wilayah.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siang-Malam Retno Geber Diplomasi Demi Kecukupan Vaksin Covid

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular