Tegas! Indonesia Tolak Hak Paten Vaksin

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
08 May 2021 10:31
Keterangan Pers Menteri Luar Negeri Retno Marsudi Mengenai Kedatangan Vaksin Covid-19 Tahap 12, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, 8 Mei 2021. (Tangkapan Layar via Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Keterangan Pers Menteri Luar Negeri Retno Marsudi Mengenai Kedatangan Vaksin Covid-19 Tahap 12, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, 8 Mei 2021. (Tangkapan Layar via Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa Indonesia mendukung kesetaraan akses vaksin Covid-19 bagi semua negara. Dalam satu tahun terakhir, vaksin menjadi komoditas yang langka seiring tingginya kebutuhan di berbagai penjuru dunia.

"Dari sejak awal pandemi, Indonesia konsisten menyuarakan akses vaksin yang setara bagi semua. Indonesia juga mendukung penghapusan hak paten vaksin Covid-19 guna mendorong kapasitas produksi dunia terhadap vaksin, Ini salah satu bentuk upaya kolaborasi dunia untuk meratakan jalan akses vaksin setara bagi semua," katanya Sabtu (8/5/21).

Indonesia sendiri baru kedatangan sebanyak 1.389.600 dosis AstraZeneca pagi ini. Retno menyebut Indonesia mendapatkannya lewat jalur multilateral dari Covac facility. Jika ditotal, Indonesia sudah mengamankan 75.910.500 dosis vaksin, rinciannya sinovac 68.500.000 dosis, Astrazeneca dari Covac 6.410.500 dosis, kemudian sinopharm 1 juta dosis.

Meski Indonesia mendapatkan vaksin yang cukup besar hingga kini, namun tidak semua negara bisa dengan mudah mendapatkannya.

"Indonesia sangat memahami upaya untuk memenuhi komitmen kesetaraan akses vaksin bagi semua negara tidaklah mudah. Usaha keras terus dilakukan Covax facility yang didukung GAFI, CEPI, WHO yang bermitra dengan Unicef bagi pemenuhan kebutuhan vaksin setara bagi semua negara. Kita apresiasi upaya tersebut," jelasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Gejala Covid Varian Baru yang Bisa Bobol Antibodi Vaksin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular