Catat! Ini Bagian Tubuh yang Disuntik Vaksin Covid-19

Roy Franedya, CNBC Indonesia
05 January 2021 13:50
In this photo released by Xinhua News Agency, a medical worker injects a man with a COVID-19 vaccine at a healthcare center in Beijing, China, Saturday, Jan. 2, 2021. China authorized its first homegrown COVID-19 vaccine for general use on Dec. 31, 2020, adding another shot that could see wide use in poorer countries as the virus surges back around the globe. (Peng Ziyang/Xinhua via AP)
Foto: Petugas medis menyuntikkan vaksin Sinopharm kepada warga Beijing, China. (Peng Ziyang/Xinhua via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan sudah siap melaksanakan vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Bahkan Kemenkes juga telah mengeluarkan Petunjuk teknis (Juknis) penyuntikan vaksin Covid-19.

Berdasarkan Juknis yang diterima CNBC Indonesia, vaksin Covid-19 tidak disuntikkan secara sembarangan di tubuh. Tempat penyuntikkannya sudah ditentukan.

"Vaksin Covid-19 diberikan melalui suntikan intramuskular di bagian lengan kiri atas dengan menggunakan alat suntik sekali pakai (auto disable syringes/ADS)," seperti dikutip Selasa (5/1/2021).

Kemenkes juga meminta tenaga kesehatan yang melakukan vaksinasi Covid-19 untuk meminta peserta vaksin agar tak langsung pulang setelah disuntik. Mereka diminta untuk tinggal di tempat pelayanan vaksinasi selama 30 menit untuk observasi.

Tujuannya untuk memantau adanya KIPI atau setiap kejadian medis yang tidak diinginkan. Hal ini bisanya tetrjadi setelah disuntikkan vaksin atau imunisasi dan belum tentu memiliki hubungan kausalitas dengan vaksin.

Dalam Petunjuk Teknis (Juknis) vaksinasi Covid-19 disebutkan bahwa secara umum, vaksin tidak menimbulkan reaksi pada tubuh. Apabila terjadi, hanya menimbulkan reaksi ringan.

Reaksi yang mungkin terjadi setelah vaksinasi COVID-19 hampir sama dengan vaksin yang lain. Beberapa gejala tersebut antara lain :

  • Reaksi lokal, seperti, nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat suntikan dan reaksi lokal lain yang berat, misalnya selulitis.
  • Reaksi sistemik seperti, demam, nyeri otot seluruh tubuh (myalgia), nyeri sendi (atralgia), badan lemah, dan sakit kepala.
  • Reaksi lain, seperti reaksi alergi misalnya urtikaria, oedem, reaksi anafilaksis, dan syncope (pingsan).

"Untuk reaksi ringan lokal seperti nyeri, bengkak dan kemerahan pada tempat suntikan, petugas kesehatan dapat menganjurkan penerima vaksin untuk melakukan kompres dingin pada lokasi tersebut dan meminum obat paracetamol sesuai dosis," tulis Juknis.

"Untuk reaksi ringan sistemik seperti demam dan malaise, petugas kesehatan dapat menganjurkan penerima vaksin untuk minum lebih banyak, menggunakan pakaian yang nyaman, kompres atau mandi air hangat, dan meminum obat paracetamol sesuai dosis," tulis Juknis.


(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular