
Teka Teki Keberadaan Alien Terus Dibongkar Ilmuwan

Alien eksis dan mungkin hidup di sekitar manusia di Bumi ini hanya saja mereka tidak tampak. Demikian pada bulan Januari diyakini oleh Dr Helen Sharman, astronot pertama Inggris yang terbang ke antariksa. Helen terbang ke stasiun luar angkasa Rusia pada Mei 1991.
"Alien itu eksis. Ada miliaran bintang di alam semesta sehingga seharusnya ada semua bentuk kehidupan yang berbeda-beda," cetusnya. Kehidupan di antariksa itu tidak harus sama seperti manusia. Dikutip detikINET dari Mirror, Rabu (30/12/2020) bisa saja mereka memiliki wujud yang berbeda.
"Apakah mereka seperti saya dan Anda, terbuat dari karbon dan nitrogen? Mungkin tidak. Mungkin saja mereka ada di sini saat ini dan kita tidak bisa melihat mereka," tutur Dr Helen.
Alien Mungkin Hidup di Gua 'Rahasia' Mars
Ilmuwan NASA Jet Propulsion Laboratory Vlada Stamenkovic menjelaskan 'martian underground life theory' pada acara konferensi Mars Extant Life. Menurut Stamenkovic, permukaaan Mars sangat tak memungkinkan untuk bertahan hidup karena amat dingin, kering dan penuh radiasi.
"Air tanah mungkin satu-satunya habitat bagi kehidupan yang ada di Mars, itu pun jika masih ada sampai sekarang," ujarnya pada bulan Maret 2020.
Beberapa ilmuwan berpikir bahwa robot seharusnya bisa digunakan untuk eksplorasi gua-gua yang ada di Mars. Stamenkovic juga telah mengusulkan kalau NASA bisa menggunakan rover yang bisa mendeteksi air tanah bawah tanah atau bahan kimia yang terkait dengan kehidupan dari permukaan.
Alien Adalah Manusia Masa Depan Berkepala Besar
Michael Masters adalah profesor biologi antropologi di Montana Technological University di Butte. Ia mengatakan bahwa evolusi manusia menunjang teori alien dengan wujud yang selama ini digembar gemborkan, yaitu berkepala besar dan kemungkinan datang dari masa depan.
Menurutnya, dalam konteks evolusi biologis, manusia terbukti mengalami perubahan bentuk. Dengan perluasan neurocranium dan ukuran otak serta kerangka otak bagian belakang, kepala manusia bisa menjadi lebih bulat dan lebih tirus pada bagian bawah kepala.
"Jika kita bisa menganggap hal ini dengan serius dan kita percaya dengan laporan-laporan yang ada, fakta bahwa mereka memiliki kaki dua, kepala besar, wajah kecil tanpa rambut, dan seperti manusia maka saya pikir ini pantas untuk dipertimbangkan," kata Masters.
(hoi/hoi)