
Kapan Izin Vaksin Covid Sinovac Diterbitkan di RI?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin optimistis persetujuan penggunaan vaksin Sinovac akan diterbitkan dalam satu atau dua minggu ke depan.
"Saya merasa tahap pertama penyediaan dan persetujuan vaksin Insya Allah bisa diselesaikan dalam waktu seminggu, dua minggu lagi sehingga kita di Kemenkes bisa masuk ke tahap kedua memikirkan distribusi ke pelosok Indonesia dalam waktu singkat," ujarnya dalam konferensi pers digital, Rabu (30/12/2020).
Informasi saja, Saat ini BPOM sedang melakukan pengkajian untuk menerbitkan izin penggunaan darurat dari vaksin Sinovac di Indonesia. Indonesia sudah melakukan uji klinis vaksin Sinovac selama 5 bulan.
Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Kusnandi Rusmil mengungkapkan uji klinis ini melibatkan 1.620 relawan dengan usia 18-59 tahun.
"Penyuntikan dosis sudah selesai tanggal 6 November dan pengambilan 14 hari pasca penyuntikan sudah selesai 20 November," ujar Prof Kusnandi.
Prof Kusnandi menambahkan bulan ini sudah sampai pada pengambilan darah 3 bulan pasca suntikan kedua. Pemeriksaan antibodi dengan metode netralisasi dilakukan di Balitbangkes dengan Metode ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) di BioFarma.
"Laporan interim hingga tiga bulan pasca suntikan kedua akan disampaikan kepada BPOM awal Januari 2021," terangnya.
Kepala BPOM Indonesia Penny Lukito mengungkapkan dalam rangka memberikan izin penggunaan darurat aspek mutu, keamanan, dan khasiat yang diutamakan. Indonesia juga sudah melakukan komunikasi dengan Turki dan Brasil untuk mendapatkan data uji klinis Sinovac yang dilakukan negara itu.
"Sampai saat ini data-data menunjukkan hasil yang baik meningkatkan confidence (rasa percaya diri) hasilnya menjadi baik. Masih menunggu data interim tiga bulan, awal minggu pertama Januari BPOM akan mendapatkan data efficacy oleh tim peneliti," jelasnya.
"Dalam waktu yg sama nanti kami juga share data bersama hasil uji klinis Turki menunjukkan hasil baik menunjukkan efficacy 91,25% dan saya kira data-data lain konsisten dengan data-data yang didapatkan di indonesia," jelas Penny.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPOM: Tidak ada Efek Samping Serius dari Uji Vaksin Covid-19