NASA Bingung, Lubang Hitam Tiba-tiba Menghilang

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
22 December 2020 12:18
This image of Abell 2261 contains X-ray data from Chandra (pink) showing hot gas pervading the cluster as well as optical data from Hubble and the Subaru Telescope that show galaxies in the cluster and in the background. Astronomers used these telescopes to search galaxy in the center of the image for evidence of a black hole, weighing between 3 and 100 billion times the Sun, that is expected to be there. No sign of this black hole was found, deepening a mystery about what is happening in this system. (X-ray: NASA/CXC/Univ of Michigan/Chandra X-ray Observatory Center)
Foto: Giant Black Hole (X-ray: NASA/CXC/Univ of Michigan/Chandra X-ray Observatory Center)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dilanda kebingungan. Sebabnya, sebuah Lubang Hitam (black hole) tiba-tiba menghilang. Pencarian dengan menggunakan Observatorium X-ray dan Teleskop Luar angkasa Hubble tak dapat menemukannya.

NASA mengungkapkan Lubang Hitam (black hole) ini harusnya berada di pusat galaksi Abel 2261, yang terletak sekitar 2,7 miliar tahun cahaya dari Bumi.

"Meskipun melakukan pencarian dengan Observatorium X-ray dan Teleskop Luar angkasa Hubble, para astronom tidak memiliki bukti bahwa Lubang Hitam diperkirakan memiliki berat 3 miliar hingga 100 miliar kali massa Matahari ini dapat ditemukan di mana pun," tulis NASA seperti dikutip dari situsnya Selasa (22/12/2020).

Hampir semua galaksi besar di alam semesta memiliki Lubang Hitam supermasif di pusatnya, dengan massa jutaan atau miliaran kali lipat dari massa Matahari. Biasanya pusat massa lubang hitam mengikuti massa galaksi itu sendiri.

NASA mengungkapkan alternatif jawaban hilangnya Lubang Hitam di galaksi Abel 2261 karena Lubang Hitam itu dikeluarkan dari pusat galaksi induk. Kemungkinan ini terjadi karena adanya penggabungan dua galaksi dan membentuk satu Lubang Hitam yang besar.

Dalam jurnal American Astronomical Society, Sarah Burke-Spolaor dari West Virginia University mengungkapkan ada penjelasan atas fenomena ini. Yakni, sebenarnya tidak ada Lubang Hitam di sana atau ada Lubang Hitam tetapi tidak cukup aktif menghasilkan X-ray sehingga tidak terdeteksi data Chandra.

Para ilmuwan berharap NASA menggunakan teleskop luar angkasa James Webb untuk melihat fenomena ini lebih dekat.


(roy/roy) Next Article Ahli Ini Ungkap Sisi Lain Black Hole di Luar Angkasa, Bahaya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular