
Pak Jokowi, Warganet Bikin Petisi Desak Vaksin Digratiskan

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah petisi diteken ramai-ramai di situs change.org demi meminta pemerintah menggratiskan vaksin Covid-19 bagi seluruh masyarakat. Petisi ini diinisiasi oleh seorang WNI dan guru besar di Universitas Teknologi Nanyang, Sulfikar Amir, dan petisi ini ditunjukkan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hingga tulisan dibuat, Senin (14/7/2020) pukul 7.22 WIB, petisi itu sudah ditandatangani oleh 4.653 para netizen dari 5.000 sebagai targetnya.
Dalam keterangan petisi dinyatakan vaksin sebagai harapan menyelesaikan pandemi yang sudah berlangsung selama beberapa bulan. Namun sayangnya pemerintah ingin mengkomersialkan vaksin Sinovac itu.
Dikatakan pula jika kemungkinan tidak setiap masyarakat bisa mampu mengakses dengan mudah sebab harganya tergolong mahal. Padahal menurut pembuat petisi, minimal 70% warga Indonesia harus diberi vaksin agar bisa berhasil.
Pembuat petisi itu juga mengatakan jika program vaksinasi gratis dan menyeluruh hanya akan akan memakan 10% dari total anggaran penanggulangan Covid-19.
Terdapat sejumlah tuntutan, salah satunya adalah membubarkan program vaksin mandiri yang dikelola oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Sebagaimana diketahui pemerintah melalui Kementerian BUMN sudah menugaskan kepada Holding BUMN Farmasi yakni PT Bio Farma (Persero), didukung dengan anak-anak usahanya yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF) akan menangani vaksin tersebut.
Menanggapi petisi tersebut, Juru Bicara Pemerintah untuk Program Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi tidak mempermasalahkannya. Menurutnya saat ini pemerintah masih memproses perencanaan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Siti Nadia juga memastikan pemerintah akan mendengarkan semua masuk yang ada.
"Keputusan ini bukan hanya keputusan Kemenkes tetapi juga sektor lain yang terkait ya," ujar dia kepada CNBC Indonesia.
Sebagai informasi, Change.org adalah situs web petisi yang dioperasikan oleh Change.org, Inc. Change.org kerap digunakan oleh warga dunia, untuk menyampaikan petisi dan kampanye sosial secara online dan sudah ada perwakilan di Indonesia.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Vaksin 'Sputnik V' Made in Rusia, Pertama di Dunia
