Wabah Misterius di India Mulai Terungkap, Neurotoksin!

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
10 December 2020 18:54
Kasus Covid-19 meningkat di India. (AP/Birendra)
Foto: Kasus Covid-19 meningkat di India. (AP/Birendra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyakit misterius yang mengguncang India hingga membuat ratusan orang tumbang dan satu orang tewas kini mulai terungkap. Penyakit yang muncul di Kota Eluru, negara bagian Andhra Pradesh adalah neurotoksin yang disebabkan oleh keberadaan logam berat.

Studi yang dilakukan oleh All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), Mangalagiri, menemukan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh konsumsi logam seperti timbal dan nikel. Otoritas AIIMS menyerahkan laporan awal tentang efek ini ke departemen medis dan kesehatan negara bagian pada Senin (7/12/2020) malam.

Pihak berwenang telah meminta beberapa tes lagi untuk menguatkan temuan tersebut. Neurotoksin mengacu pada kerusakan pada otak atau sistem saraf tepi yang disebabkan oleh paparan bahan beracun alami atau buatan manusia.

"Kami secara tentatif telah mengidentifikasi penyebab utama dari fenomena aneh ini, tetapi belum jelas apa sumbernya dan bagaimana dan mengapa itu terjadi. Misalnya, bahan kimia ditemukan di tubuh pasien, tetapi tidak di air atau zat makanan apa pun (yang dikonsumsi oleh mereka)," kata komisaris kesehatan negara bagian, Katamaneni Bhaskar yang memantau situasi di Eluru, dikutip dari Hindustan Times.

"Kami berharap mendapatkan gambaran yang jelas tentang situasi ini dalam satu atau dua hari karena para ahli menyelidiki semua sudut untuk mengetahui akar penyebab penyakit tersebut."

Bhaskar mengklarifikasi bahwa penyakit tersebut bukanlah infeksi bakteri, virus, atau penyakit menular. "Ini adalah gejala kejang dan epilepsi yang muncul secara tiba-tiba yang dapat diobati sesuai gejalanya," katanya.

Pejabat di bagian sanitasi, divisi keamanan makanan dan departemen pasokan air minum kota Eluru telah mengumpulkan sampel dari lingkungan seperti South Street, North Street, West Street, Arundhatipet dan Ashok Nagar untuk melihat keberadaan kontaminasi. Jalur sempit di area ini dikenal dengan tempat pembuangan sampah dan saluran terbuka.

"Setiap rumah memiliki sambungan air minum, tetapi Anda bisa melihat jaringan pipa air minum melewati saluran pembuangan. Tidak ada badan terpilih untuk kotamadya dan karenanya, tidak ada pejabat yang memperhatikan masalah ini," kata Chode Venkata Ratnam, mantan wakil walikota dari perusahaan kota Eluru.

Sementara beberapa pasien mengaku mengalami kejang secara tiba-tiba. Sai Ram (18), warga South Street, yang telah menjalani perawatan di rumah sakit pemerintah selama dua hari, mengatakan dia tidak tahu apa yang terjadi padanya secara tiba-tiba.

"Saya sedang bermain dengan teman-teman saya di halaman belakang rumah ketika saya tiba-tiba pingsan dan mengalami kejang. Saya tidak pernah mengalami masalah ini sebelumnya," katanya.

Rama Krishna (25) seorang pria cacat fisik, pulang ke rumah setelah perawatan, tetapi gejalanya muncul sesekali. "Dia pernah menderita epilepsi di masa lalu dan sekarang kambuh lagi," kata ibunya, CVL Appayamma.

Tim dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan AIIMS, Mangalagiri, berkunjung ke daerah tersebut untuk mendapatkan informasi langsung mengenai kondisi pasien.

Hingga Selasa (8/12/2020) sore lalu, sebanyak 505 kasus dilaporkan dari berbagai penjuru Eluru. "Dari mereka, 332 dipulangkan setelah dirawat," kata seorang pejabat rumah sakit.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Benarkah Facebook Berpolitik di India?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular