
Driver Ojol Tolak Merger Grab-Gojek, Ancam Demo Besar-Besaran

Sebelumnya, media DealStreetAsia melaporkan Grab dan Gojek tinggal selangkah lagi melakukan merger atau penggabungan operasi di Asia Tenggara. Penggabungan ini akan melahirkan sebuah korporasi baru.
Mereka tinggal menyelesaikan beberapa detil kecil dari aksi korporasi ini. Salah satunya soal kepemilikan. Grab menawarkan 30% saham perusahaan baru namun manajemen dan investor Gojek minta porsi lebih besar karena keberadan Gojek di pasar Indonesia yang sudah cukup mapan.
Selanjutnya brand di Indonesia. DealStreetAsia menyebut kedua sudah sepakat untuk menggunakan brand Grab di Asia Tenggara namun khusus Indonesia Grab ingin menggunakan brand bersama sementara Gojek lebih suka menggunakan brand perusahaannya.
Saat ini, diungkapkan oleh sumber DealStreetAsia, Gojek sedang berusaha untuk memenangkan regulator Indonesia dengan cara menghentikan, atau menghapus brand Grab di Indonesia, seperti dikutip Sabtu (5/12/2020).
Sayangnya, saat diminta konfirmasi kepada Chief of Corporate Affairs Gojek, Nila Marita menolak mengomentari rumor yang beredar tersebut.
"Beberapa layanan kami bahkan telah mencatatkan kontribusi margin positif. Kami terus memprioritaskan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk memberikan layanan terbaik kepada pengguna dan mitra kami di seluruh tempat kami beroperasi," jelas Nila kepada CNBC Indonesia.
Juru Bicara Grab Indonesia juga menolak mengomentari rumor yang beredar di pasar.
(roy/dru)