Ini Alasan Virus Covid-19 Cepat Menular antar Manusia

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
16 November 2020 19:22
Pengunjung mengugunakan transportasi KRL di Stasiun Tujuan Bogor-Jakarta Kota, Kamis,12/3/2020. Paparan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait risiko penyebaran virus corona yang menyebabkan Covid-19 via transportasi salah satunya KRL commuterline rute Bogor-Depok-Jakarta Kota berisiko tinggi menjadi area penyebaran virus corona terbesar. Beberapa penumpang juga menggunakan masker guna antisipasi penyebaran virus. Pantauan CNBC Indonesia Penumpang yang telah menumpuk mulai berjalan merangsek mendekati arah datangnya kereta. Jam-jam sibuk kendaraan umum dimana banyak para pekerja yang memulai aktivitasnya sehingga terlihat tidak ada tempat untuk bergerak.   (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Penumpang KRL (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mobilitas masyarakat menjadi salah satu penyebab cepatnya penularan di masyarakat, terutama jika tidak disertai dengan protokol kesehatan. Fluktuasi peningkatan kasus pun biasanya dibarengi dengan peningkatan mobilitas masyarakat terutama di masa liburan panjang.

"Fluktuasi ini terpengaruh dari mobilitas yang terjadi di masyarakat. Salah satu contoh Mei ada long weekend yang meningkatkan fluktuasi kasus 20%, kemudian pada Agustus fluktuasinya lebih dari 10% dengan rasio test lebih dari 20%," kata Wakil Ketua Umum IDI M. Adib Khumaidi, Senin (16/11/2020).

Terutama ketika libur panjang beberapa pekan lalu, yang bersamaan dengan penurunan kasus terutama di RS Darurat Wisma Atlet. Namun usai libur panjang, ada tren kenaikan kasus di beberapa daerah. Sehingga, kemungkinan besar peningkatan kasus menjadi dampak dari tingginya mobilitas yang terjadi di masyarakat, sehingga meningkatkan kasus positif.

Dia menyarankan masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan, dengan #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitangan dengan sabun. Adib mengatakan dengan memakai masker saja bisa menurunkan lebih dari 85%, jika protokol kesehatan dilakukan secara penuh maka akan menurunkan penularan hingga 95%.

"Kalau positivity rate naik bukan tidak mungkin faktor transmisi penularan karena ketiga hal tadi, abainya protokol kesehatan. Kita masih banyak melihat kepatuhan memakai masker, terjadinya kerumunan, ini berpotensi menambah infeksi itu sendiri," ujarnya.

Adib menekankan pentingnya upaya preventif yang menjadi kunci utama dari pencegahan penyebaran, terutama dengan perubahan perilaku dan edukasi kepada masyarakat dan tenaga kesehatan. Dia juga mengharapkan ada aturan yang bisa mendorong perubahan perilaku.

"Kalau perubahan perilaku tidak dilakukan, secara teori kita butuh lebih dari 10 tahun menghadapi ini, kalau dengan kondisi saat ini harus ada pemaksaan, dari regulasi, punishment dan sebagainya bisa dilakukan oleh pemerintah daerah dan pusat," katanya.


(roy/dob) Next Article Covid-19 Bisa Menyebar di Bus Ber-AC Tertutup, Ini Buktinya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular