
Lawan Covid-19, India Terjunkan 'Pasukan' Robot

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa rumah sakit di India sudah menggunakan robot untuk melawan Covid-19. Ada delapan perusahaan teknologi yang terlibat dalam pembuatan robot ini.
Robot paling populer adalah Mitra, berarti teman dalam bahasa India, yang dijual US$10.000 per unit. Dengan teknologi pengenalan wajah, robot dapat mengingat nama dan wajah pasien yang berinteraksi dengannya.
Mitra dapat menjelajahi rumah sakit secara mandiri, membantu pasien terhubung dengan keluarga dan dokter melalui kamera dan layanan video yang dipasang di dadanya.
"Mitra Bisa menjadi perawat atau asisten dokter, mendeteksi tanda vital hingga mengingatkan pasien untuk mengkonsumsi obat," ujar CEO Invento Robotics Balaji Viswanathan, seperti dikutip dari CNN International, Jumat (13/11/2020).
Salah satu yang menggunakan Robot Mitra adalah Yatharth Hospital di kota Noida, India. Ada dua robot yang bertugas untuk mendeteksi gejala virus corona pasien dan tugas lainnya di ruang gawat darurat (ICU).
"Dalam ruang ICU kami, robot Mitra membantu pasien terhubung dengan keluarganya melalui video streaming dan memberikan kesempatan pada keluarga pasien melihat yang terjadi di dalam ruangan," jelas Kapil Tyagi, Direktur Yatharth Hospital.
Perusahaan robot lainnya yang membantu melawan Covid-19 adalah Milagrow Robotics. Perusahaan berspesialisasi dalam robot pembersih rumah ini telah mengerahkan robot pembersih humanoid ke rumah sakit India selama pandemi.
Ada juga Asimov Robotics yang berbasis di Kerala, India, yang telah menciptakan robot untuk mengeluarkan obat dan membersihkan pasien.
Balaji Viswanathan mengungkapkan tantangan memperproduksi robot buat lawan Covid-19 adalah kebijakan lockdown atau karantina wilayah. Pada Maret lalu India memutuskan untuk lockdown yang membuat bisnis yang bukan kebutuhan utama dihentikan dan perusahaan harus berjuang mendapatkan suku cadang dari pemasok.
"Ada penundaan tiga sampai empat bulan. Manufakturnya sangat memusingkan," tambahnya.
(roy/miq) Next Article Varian Covid Baru Diciptakan di Lab, Tingkat Kematian 80%