Kapan Vaksin Covid Sinovac Siap Pakai di RI? Ini Prediksinya

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
11 November 2020 14:02
Dokter memperagakan proses vaksinasi saat simulasi pemberian vaksin di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). Pemerintah Kota Depok akan menggelar simulasi pemberian vaksin corona. Pemberian vaksin idealnya sebanyak 60 persen dari jumlah penduduk Kota Depok. Adapun yang hadir bukanlah warga sungguhan yang hendak divaksin. Hanya perwakilan dari Pemkot Depok saja. Terdapat sejumlah tahapan alur yang akan diterapkan Pemerintah Kota Depok dalam pemberian vaksin. Orang yang masuk dalam kriteria mendapat vaksin akan diundang untuk datang ke puskesmas. Nantinya mereka duduk di ruang tunggu dengan penerapan protokol kesehatan. Mereka kemudian menunggu giliran dipanggil petugas. Setelah itu masuk ke ruangan untuk disuntik vaksin. Orang yang telah divaksin akan diregistrasi petugas guna memantau perkembangannya secara berkala.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksin Covid-19 tengah menjadi buah bibir seluruh masyarakat dunia di tengah kondisi pandemi yang belum bisa diprediksi kapan akan berakhir.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan terkait dengan vaksin, wajar menentukan target, namun harus tetap realistis melihat kondisi yang ada.

"Bahwa apakah di Unpad (Sinovac), atau merah putih sekalipun, ada tahapan review. Kan ada satu evaluasi tahap awal sampai akhir. Setiap riset vaksin tak akan mengabaikan proses itu," katanya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Rabu (11/11/2020).

"Target waktu wajar ditentukan, tapi tak bisa ditentukan. Realistis kuartal 1 tahun depan. Tapi tak bisa dipastikan kuartal 1 tahun depan," imbuhnya.

Hal ini diucapkannya terkait pertanyaan apakah realistis jika vaksin Sinovac bisa diterima oleh masyarakat Indonesia pada akhir tahun 2020. Hal yang sama juga berlaku untuk vaksin Pfizer yang disebut efektif 90%.

"Kalau sampai saat ini data belum terlihat, tidak realistis akhir tahun ini. Misalnya juga Pfizer, itu hanya untuk Amerika tapi beberapa (orang). Dan Indonesia misal, kita perlu waktu. Akhir tahun ini ya tidak realistis," katanya.

Adapun dia memperkirakan, pertengahan tahun depan bisa disebut masih realistis untuk ketersediaan vaksin dalam negeri. Bahkan, lebih realistis lagi jika vaksin tersedia akhir tahun 2021.

"Vaksin ini bukan solusi, ini harus jadi bagian strategis," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjend Doni Monardo meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara ketat, sambil menunggu ketersediaan vaksin. Ini akan menghindarkan masyarakat terinfeksi virus corona Covid-19.

"Vaksin yang terbaik sekarang adalah vaksin patuh kepada protokol kesehatan. #pakaimasker, #jagajarak dari kerumunan dan #cucitangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan disinfektan," pungkas Doni Monardo.


(roy/roy) Next Article Brasil Setop Uji Vaksin Sinovac, Ini Kata Ketua Uji Vaksin RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular