Brasil Setop Uji Vaksin Covid-19 Sinovac, Ini Kata Bio Farma

Monica Wareza, CNBC Indonesia
10 November 2020 14:26
A worker inspects vials of SARS CoV-2 Vaccine for COVID-19 produced by SinoVac at its factory in Beijing on Thursday, Sept. 24, 2020. A Chinese health official said Friday, Sept. 25, 2020, that the country's annual production capacity for coronavirus vaccines will top 1 billion doses next year, following an aggressive government support program for construction of new factories. (AP Photo/Ng Han Guan)
Foto: AP/Ng Han Guan

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bio Farma (Persero) menyebutkan masih akan menantikan hasil investigasi Anvisa, Brasil terkait dengan penghentian uji klinis atas vaksin Covid-19 produksi Sinovac. Investigasi ini berkaitan dengan ditangguhkannya uji klinis di negara tersebut sejak 29 Oktober 2020 lalu.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan sejauh ini laporan yang diterima oleh Bio Farma bahwa insiden yang terjadi dalam uji klinis yang dilakukan Anvisa ini tidak berkaitan dengan efek dari vaksin yang sedang diuji ini.

"Untuk yang Brasil kita tunggu aja hasil investigasi Anvisa, info sementara itu gak ada hubungannya dengan efek dari vaksin," kata Honesti kepada CNBC Indonesia, Selasa (10/11/2020).

Sejauh ini, menurut dia, proses uji klinis di yang tengah dilakukan di Bandung masih terus berlanjut dengan lancar.

Informasi saja, Sinovac menggandeng Bio Farma untuk melakukan uji klinis tahap akhir vaksin buatannya di Indonesia. Uji klinis ini diharapkan selesai pada awal 2021. Hingga kini belum ada laporan uji klinis vaksin Sinovac bermasalah di Indonesia.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam penjelasan resminya, Anvisa mengungkapkan "memutuskan menghentikan studi klinis dari vaksin CoronaVac setelah insiden merugikan yang serius" pada 29 Oktober 2020, seperti dilansir dari AFP, Selasa (10/11/2020).

Sayang, Anvisa tidak dapat memberikan rincian tentang apa yang terjadi karena peraturan privasi, tetapi insiden tersebut termasuk kematian, efek samping yang berpotensi fatal, cacat serius, rawat inap, cacat lahir, dan "peristiwa signifikan secara klinis" lainnya.

Instituto Butantan Sao Paulo, yang bermitra dengan Sinovac untuk memproduksi vaksin secara lokal, mengatakan pihaknya terkejut dengan keputusan tersebut dan sedang mencari detail tentang apa yang terjadi dalam penelitian tersebut.

Direktur Instituto Butantan Sao Paulo Dimas Covas dalam sebuah wawancara TV tolak mengatakan ada salah satu relawan yang meninggal tetapi "kematian itu tidak terkait dengan vaksin" sehingga ia heran atas keputusan Badan Kesehatan Brasil.

"Ada lebih dari 10.000 relawan [vaksin] saat ini, kematian dapat terjadi ... Ini adalah kematian yang tidak ada hubungannya dengan vaksin dan karena itu bukan saatnya untuk menghentikan uji coba," kata Dimas Covas, seperti dikutip dari Reuters.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Brasil Setop Uji Vaksin Covid-19 Sinovac, Bagaimana di RI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular