Survei Populi Center Sebut 40% Rakyat Ogah Divaksin Covid-19

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
09 November 2020 19:50
Infografis/Sederet  Fakta  Tentang  Vaksin
Foto: Ilustrasi vaksin Covid-19 (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga survei Populi Center merilis hasil survei nasional bertajuk "Evaluasi Umum Pemerintahan Joko Widodo - KH. Ma'ruf Amin dan Penerimaan Terhadap Vaksin Covid-19" pada Senin (9/11/2020). Selain kinerja setahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, salah satu sorotan dalam survei adalah penerimaan publik terhadap vaksin Covid-19.

Berdasarkan data Populi Center, sebanyak 60% masyarakat bersedia menggunakan vaksin pembagian dari pemerintah guna mengakhiri pandemi Covid-19. Sementara itu 40% masyarakat menjawab tidak bersedia.

"Dalam pertanyaan khusus masyarakat yang tidak bersedia diberi vaksin, mayoritas menjawab takut akan bahaya/resiko kesehatan dengan 46,5%, tidak percaya vaksin menyembuhkan dengan 15,2%, dan tidak dapat memastikan vaksin halal dengan 13,3%," ujar peneliti di Populi Center Nurul Fatin Afifah dalam rilis yang diterima CNBC Indonesia.



Seperti diketahui, sejumlah negara telah mengembangkan vaksin Covid-19. Ketika masyarakat ditanya untuk memilih vaksin dari negara yang mengembangkan vaksin Covid-19, data Populi Center menunjukkan masyarakat memilih vaksin dari China dengan 16,6%, Amerika Serikat dengan 10,3%, dan Jepang sebesar 8,0%.

Survei juga menanyakan apakah masyarakat masih percaya dengan informasi yang disampaikan oleh pemerintah terkait penanganan Covid-19.

"Ketika masyarakat ditanya terkait dengan apakah percaya dengan informasi perkembangan Covid 19 dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19, sebesar 66% masyarakat percaya, ada pun sebesar 24% masyarakat tidak percaya," kata Nurul.

Lebih lanjut, survei Populi Center juga menunjukkan masyarakat masih optimis dengan kemampuan pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19.

"Ketika masyarakat ditanya yakin atau tidak yakin pemerintah dapat menangani Covid-19, sebesar 70,6% yakin bahwa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin dapat mengatasi Covid-19, sedangkan sebesar 19,7% mengatakan tidak yakin," ujar Nurul.


(miq/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular